Penerapan Corporate Social Responsibility pada PT Freeport Indonesia, PT Pupuk Kaltim dan PT Samsung Electronics Indonesia

MAKALAH

PENERAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY 
PADA PT FREEPORT INDONESIA,
PT PUPUK KALTIM DAN

PT SAMSUNG ELECTRONIC INDONESIA













Mata Kuliah :

Corporate Social Responsibility

DOSEN PENGAMPU :

Nur Farida,SE.,MM





Dibuat oleh:



Abu Tholib

( 12 311 099 )








PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GRESIK

2014



KATA PENGANTAR








Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-NYA, sehingga kami dapat menyelesaikan penulisan makalah ini untuk memenuhi tugas dalam mata kuliah Sistem Informasi Manajemen dengan judul Makalah Corporate Social Responsibility”.

Saya memilih judul tersebut dengan maksud agar para pembaca, masyarakat umum serta mahasiswa pada khususnya agar dapat memahami dan mengetahui tentang Corporate Social Responsibility.

Selanjutnya pada kesempatan ini perkenankanlah kami menyampaikan terimakasih kepada :

  1. Nur Farida, SE., MM yang telah memberikan bimbingan dan arahan kepada kami sehingga terwujudnya makalah ini.
  2. Semua pihak yang tidak sempat kami sebutkan satu per satu yang turut membantu kelancaran dalam penyusunan makalah ini.

Kami sadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu kami mohon ma’af serta mengharap kritik dan saran yang bersifat membangun kesempurnaan makalah ini.

Akhirnya dengan iringan do’a yang tulus ikhlas semoga makalah ini dapat bermanfa’at bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya.





Gresik, 14 Oktober 2014







Penulis




BAB I

PENDAHULUAN








  1. Latar Belakang


Perkembangan suatu perusahaan tak terlepas dari hubungan eratnya dengan konsumen, dan keadaan lingkungan baik dari segi daerah dan di Negara mana perusahaan tersebut berdiri, oleh karenanya semakin baik pelayanan atau hubungan suatu perusahaan terhadap konsumen maka akan semakin besar pula kesempatan perusahaan tersebut untuk terus berkembang menjadi sebuah perusahaan besar. Ketika banyak konsumen ataupun mitra kerjasama yang mempercayai suatu perusahaan tertentu maka semakin besar pula tanggung jawab perusahaan terhadap konsumen dan tanggung jawab untuk membantu mensejahterakan

Tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) adalah suatu konsep bahwa organisasi, khususnya perusahaan baik beasar maupun kecil adalah memiliki suatu tanggung jawab terhadap konsumen, karyawan, dan lingkungan dalam segala aspek operasional perusahaan. CSR berhubungan erat dengan "pembangunan berkelanjutan", di mana ada argumentasi bahwa suatu perusahaan dalam melaksanakan aktivitasnya harus mendasarkan keputusannya tidak semata berdasarkan faktor keuangan, melainkan juga harus berdasarkan konsekuensi sosial dan lingkungan untuk saat ini maupun untuk jangka panjang.

Berdasarkan konsep Triple Bottom Line (John Elkington, 1997) atau tiga faktor utama operasi dalam kaitannya dengan lingkungan dan manusia (People, Profit, and Planet), program tanggung jawab sosial penting untuk diterapkan oleh perusahaan karena keuntungan perusahaan tergantung pada masyarakat dan lingkungan. Perusahaan tidak bisa begitu saja mengabaikan peranan stakeholders dan shareholders dengan hanya mengejar profit semata. Jadi, ada atau tidaknya sebuah peraturan yang mewajibkan sebuah perusahaan yang menjalankan program CSR atau tidak sebenarnya tidak akan terlalu membawa perubahan karena jika perusahaan tidak menjaga keseimbangan antara people, profit, dan planet maka cepat atau lambat pasti akan timbul reaksi dari pihak yang dirugikan kepada perusahaan.

Melaksanakan program tanggung jawab sosial sangat penting dilakukan khususnya bagi perusahaan kecil atau startup (perusahaan yang baru berdiri) yang masih memulai langkahnya dalam pengembangan usahanya, karena dari program tanggung jawab sosial ini secara tidak langsung perusahaan tersebut memperkenalkan diri kepada masyarakat dan konsumen sehingga nantinya konsumen mengetahui dan mengenal perusahaan tersebut.

Selain itu saya menyusun makalah ini untuk mengisi tugas mata kuliah Corporate Social Responsibility . Banyak sekali hal-hal yang menarik dalam pembahasan yang saya buat ini, maka dari itu semoga pembahasan kami ini bisa membantu anda semua untuk mengetahui CSR di Indonesia ini sebenarnya.


  1. Rumusan Masalah


  1. Apa yang anda ketahui tentang Pt. Freport Indonesia lengkapi dengan jurnal yang mendukung, kendala Corporate Social Responsibility, Implementasi Corporate Social Responsibility, hubungkan dengan produk Hukum?
  2. Apakah Pt. Pupuk Kaltim sudah melakukan Corporate Social Responsibility dengan baik lengkapi dengan profil Pt. Pupuk kaltim, visi dan misi?
  3. Bagaimana Corporate Social Responsibility yang di terapkan di PT. Samsung Electronics Indonesia (PT SEIN)?


  1. Tujuan


  1. Untuk Mengetahui tentang Pt. Freport Indonesia lengkapi dengan jurnal yang mendukung, kendala Corporate Social Responsibility, Implementasi Corporate Social Responsibility, hubungkan dengan produk Hukum.
  2. Untuk Mengetahui tentang Corporate Social Responsibility dengan baik dengan profil Pt. Pupuk kaltim, visi dan misi.
  3. Untuk Mengetahui tentang Corporate Social Responsibility yang di terapkan di PT. Samsung Electronics Indonesia (PT SEIN).


  1. Metode Penulisan


Untuk menjawab rumusan masalah yang ada, penulis melakukan dari kajian pustaka dari berbagai sumber. Data tersebut dikumpulkan dan disusun sehingga membentuk kesatuan isi yang utuh sesuai dengan masalah yang dibahas.



BAB II

PEMBAHASAN







  1. PT Freeport Indonesia


  • Implementasi Corporate Social Responsibility PT Freeport Indonesia


  1. PTFI Di Masyarakat


Memberdayakan Masyarakat, Melestarikan Kebersamaan

PT Freeport Indonesia (PTFI) adalah perusahaan pertambangan di Indonesia yang merupakan afiliasi dari Freeport McMoRan Copper and Gold Inc. (FCX). Sebagai salah satu produsen tembaga dan emas terkemuka di dunia, kami menyadari pentingnya menyediakan logam-logam esensial ini untuk kebutuhan ekonomi masa kini. Kami memiliki kewajiban untuk melaksanakan hal tersebut selaras dengan tanggung jawab sosial dan korporat kami untuk menjamin kehidupan generasi yang akan datang.

Sebagai afiliasi dari FCX, PTFI menerapkan dan mematuhi kebijakan-kebijakan etis, sosial dan lingkungan yang telah ditetapkan oleh FCX. Kebijakan-kebijakan yang kuat membimbing kami ke arah pengembangan berkelanjutan. Pengalaman dalam masyarakat menciptakan terlaksananya kebijakan-kebijakan tersebut di Indonesia. Komitmen terhadap transparansi memungkinkan para pemangku kepentingan PTFI untuk menelusuri kinerja kami.

Program pengembangan masyarakat PTFI merupakan penggerak bisnis utama dari rencana-rencana operasional PTFI dan merupakan salah satu bagian dari berbagai macam inisiatif-inisiatif tanggung jawab sosial perusahaan. PTFI berjuang untuk menerapkan program pengembangan masyarakat yang memiliki dasar bisnis yang kuat, memberikan dukungan kepada inisiatif tanggung jawab perusahaan PTFI lainnya dan konsisten dengan standar-standar pengembangan masyarakat tingkat dunia.

  1. Peningkatan Kapasitas Masyarakat

Rendahnya Angka Partisipasi Sekolah disebabkan oleh terbatasnya akses dan fasilitas pendidikan bagi masyarakat di Kabupaten Mimika serta rendahnya tingkat kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan, maka PTFI dan Biro Pendidikan LPMAK melakukan program pengembangan masyarakat dalam bidang pendidikan untuk membuka akses seluas-luasnya kepada putra-putri daerah untuk mendapatkan pendidikan yang layak. Dalam implementasinya, PTFI dan Biro Pendidikan LPMAK bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Mimika, Lembaga Pendidikan, Konsultan Pendidikan, dan mitra-mitra lainnya.

  1. Pendidikan & Pelatihan


PTFI dan LPMAK Sejak Tahun 1996 hingga tahun 2011 telah memfasilitasi 8.049 siswa dalam program beasiswa mulai dari tingkat SD sampai dengan S3 dan secara rutin melakukan monitoring langsung ke sekolah-sekolah dimana para penerima beasiswa tersebut menempuh pendidikannya.Dalam mendukung peningkatan kualitas bagi siswa-siswi dari daerah terpencil, maka PTFI dan LPMAK bekerjasama dengan Yayasan Pesat dan Keuskupan Timika dalam pengelolaan 4 asrama putra dan putri di Mimika dan dengan Yayasan Binterbusih di Jawa Tengah. Penerapkan pendidikan berpola asrama ini bertujuan untuk menanamkan sikap disiplin bagi siswa-siswi agar mereka memiliki kemandirian dan memiliki pola hidup teratur.

Bekerjasama dengan pihak ke tiga dalam penyelenggaraan pelatihan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) bagi para guru di Kabupaten Mimika untuk meningkatkan kompetensi dan profesionalisme para guru dalam pengajaran mata pelajaran khusus serta memberi dukungan bagi para guru yang ditugaskan di daerah terpencil.PTFI juga membangun sebuah Institut Pertambangan untuk melatih putra dan putri asli Papua agar trampil menjadi pekerja tambang klas dunia yang siap bersaing di dunia industri pertambangan.

  1. Pemberdayaan Perempuan


PTFI melalui Koperasi Aitomona sejak tahun 2008 memberdayaan perempuan Papua dan memberikan ketrampilan bagi ibu rumah tangga sehingga dapat berperan dalam meningkatkan pendapatan keluarga. Lewat berbagai pelatihan seperti mengelola keuangan keluarga, menjahit sampai dengan membuat makanan dari bahan lokal di ajarkan agar dapat tecipta industri skala rumah tangga di masa yang akan datang.

  1. Peningkatan Kapasitas Lembaga


PTFI terus berusaha dan mendukung lembaga-lembaga yang menjadi representatif masyarakat lokal dalam meningkatkan profesionalisme dan akuntabilitas pengelolaan dana program pengembangan masyarakat dari PTFI. Lembaga-lembaga yang menerima dana program pengembangan masyarakat adalah LPMAK, Yayasan Tuarek Natkime, Yayasan Waartsing, Yayasan Yu-Amako, Yayasan Hak Asasi Manusia dan Anti Kekerasan (YAHAMAK) dan Forum MoU 2000.

Melalui auditor independen dan pelatihan pembuatan laporan keuangan sangat diperlukan untuk meningkatkan akuntabilitas lambaga, sehingga masyarakat yang menjadi sasaran program dapat mengetahui penggunaan dana tersebut dan konflik kepentingan pada kelompok-kelompok masyarakat dapat dihindari.

  1. Program Kesehatan

Untuk mencapai tujuan pembangunan yang berkelanjutan tersebut, PTFI dan LPMAK turut serta secara aktif dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat dengan membantu menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat. Selain itu, PTFI dan LPMAK juga ikut mendorong masyarakat agar mempraktekkan pola hidup bersih dan sehat. Fasilitas dan pelayanan kesehatan yang masih sangat terbatas juga mendorong PTFI dan LPMAK membangun Rumah Sakit Mitra Masyarakat (RSMM) di dataran rendah dan Rumah Sakit Waa Banti (RSWB) di dataran Tinggi untuk membantu meningkatkan dan mempermudah akses pelayanan kesehatan bagi masyarakat.

PTFI dan LPMAK juga melanjutkan kerjasama dengan mitra-mitranya dalam pengembangan dan pelaksanaan program kesehatan masyarakat yang difokuskan pada masalah kebersihan dan sanitasi; pengendalian infeksi dan penyakit menular seksual seperti HIV/AIDS dan TB; masalah Kesehatan Ibu dan Anak; dan upaya-upaya untuk mengurangi penyakit menular seperti Malaria. Selain itu, LPMAK juga membantu beberapa kampung dalam hal mendapatkan akses ke air bersih.

  1. Rumah Sakit & Klinik


Rumah Sakit Mitra Masyarakat (RSMM) dan Rumah Sakit Waa Banti (RSWB) adalah rumah sakit yang didirikan dengan menggunakan Dana Kemitraan PTFI. RSMM dioperasikan oleh Yayasan CaritasTimika Papua (YCTP), sementara RSWB dioperasikan oleh International SOS.RSMM merupakan rumah sakit tipe C yang menyediakan pelayanan empat spesialistik (bedah, penyakit dalam, kebidanan, dan anak) serta kunjungan reguler spesialis mata. RSMM telah dilengkapi dengan peralatan penunjang medis yang canggih untuk mendukung pelayanannya.


RSMM yang dibuka pada bulan Agustus 1999 memberikan pelayanan kesehatan umum dan rujukan, bagi masyarakat di Kabupaten Mimika, khususnya masyarakat di daerah dataran rendah. Namun demikian, rumah sakit ini juga telah memberikan kontribusi yang signifikan bagi pelayanan kesehatan rujukan bagi masyarakat dari dataran tinggi dan kabupaten-kabupaten di sekitar Mimika.


RSMM merupakan rumah sakit pertama di Papua yang mendapatkan akreditasi dari Kementrian Kesehatan pada tahun 2008. Pada tahun 2011, RSMM kembali mendapatkan akreditasi untuk lima jenis pelayanannya: Administrasi dan Manajemen, Pelayanan Kesehatan, Pelayanan Gawat Darurat, Keperawatan, dan Rekam Medis.

Sebagai rumah sakit bertipe D dan mulai beroperasi sejak 2001, RSWB melayani masyarakat di wilayah dataran tinggi. Pengelolaan rumah sakit ini dijalankan oleh International SOS, sebuah perusahaan internasional yang memiliki pengalaman profesional dalam bidang kesehatan. Selain memberikan pelayanan kesehatan pada aspek kuratif dan rehabilitatif kepada masyarakat, RSWB juga melakukan kegiatan pada aspek promotif dan preventif yang terintegrasi dengan program kesehatan masyarakat yang dijalankan oleh LPMAK.

Untuk meningkatkan keterjangkauan masyarakat terhadap fasilitas pelayanan kesehatan, PTFI dan LPMAK mensponsori beberapa klinik yang ada di Mimika. Klinik-klinik tersebut tersebar di beberapa wilayah seperti: SP IX, SP XII, Nayaro, dan Pomako. Secara operasional, klinik-klinik tersebut dikelola oleh CPHMC (sebagai salah satu section dari departemen SLD/CR).

  1. Program Kesehatan Masyarakat


Program kesehatan masyarakat dilaksanakan untuk meningkatkan kualitas kesehatan melalui berbagai program pencegahan dan penanggulangan penyakit. Dalam kerangka tersebut, PTFI melalui departemen CPHMC melakukan berbagai usaha untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam mempraktekkan perilaku hidup bersih dan sehat.CPHMC dan LPMAK terus melakukan promosi dan pendidikan kesehatan bagi masyarakat melalui diskusi kesehatan, sesi kelompok, dan acara khusus seperti hari AIDS Sedunia dan Hari TB Sedunia.

Program kesehatan yang dijalankan oleh CPHMC dan LPMAK merupakan program yang berbasis kampung. Oleh karena, pelatihan dan pemberdayaan masyarakat juga terus dilakukan untuk meningkatkan kemandirian dan kapasitas masyarakat dalam pemeliharaan kesehatan. Seluruh program kesehatan tersebut didukung dengan program survei dan pengawasan dari tenaga kesehatan yang berpengalaman.Program kesehatan masyarakat yang dilakukan oleh CPHMC dan LPMAK berfokus pada Kesehatan Ibu dan Anak, Pengendalian Malaria, Pengendalian HIV & AIDS, Pengendalian TB, dan Air bersih dan Sanitasi.

  1. Program Ekonomi


PTFI dan LPMAK terus menerus memacu pertumbuhan ekonomi untuk memberikan nilai tambah bagi masyarakat lokal melalui keunggulan kompetitif dari masing-masing daerah. Dalam melaksanakan peran itu, PTFI dan LPMAK juga turut mengajak pemangku kepentingan lainnya untuk dapat berperan serta dalam pengembangan daerah dan masyarakat di sektor ekonomi. Dalam pembangunan ini, PTFI dan LPMAK memberikan perhatian pada program perikanan, peternakan, pertanian, ketahananpangan, dukungan terhadap sistem ekonomi dan program ekonomi altenatif, serta kerjasama dengan pihak pihak lain.

Program Pembinaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (PP-UMKM) dan Dana Bergulir bertujuan untuk mengembangkan kegiatan-kegiatan ekonomi masyarakat lokal dengan memberikan pembinaan dan pendampingan kepada pengusaha-pengusaha Papua yang berpotensi. Program ini diharapakan dapat meningkatkan perekonomian lokal dan taraf hidup masyarakat secara berkelanjutan serta meningkatkan kemampuan kompetisi pasar para pengusaha lokal.

  1. Pembangunan Ekonomi Berbasis Desa

Program ini bertujuan untuk mendukung pembangunan ekonomi masyarakat melalui pemanfaatan potensi sumberdaya alam di sekitar mereka. Program ini dijalankan dengan mengoptimalkan kemampuan yang dimiliki oleh masayarakat serta dipadukan dengan kearifan lokal setempat.

  1. Program Perikanan

Program perikanan tangkap yang telah dimulai oleh PTFI pada tahun 2009 dengan melibatkan LPMAK dan Koperasi Maria Bintang Laut (KMBL) dari Keuskupan Timika. PTFI, melalui tim Program Pendampingan dan Pengembangan Masyarakat Lima Desa (P3MD), memberikan pendampingan dan dukungan transportasi dan sumber daya manusia.

  1. Program Peternakan

Program Perternakan di Desa Wangirja (SP IX) dan Desa Utikini Baru (SP XII) di tujukan untuk meningkatkan keterampilan masyarakat dikampung tersebut. Program ekonomi di kedua kampung tersebut tidak terlepas dari program infrastruktur yang dibangun bagi masyarakat yang secara sukarela pindah dari kampung asal mereka di dataran tinggi ke dataran rendah.

  1. Program Pertanian dan Ketahanan Pangan

Pendampingan program pertanian bertujuan untuk mentransfer pengetahuan kepada masyarakat dalam usaha budidaya tanaman, terutama yang bernilai komersial dengan memanfaatkan lahan yang ada di sekitar tempat tinggal mereka.

  1. Program Kebun Sagu.

Program pengembangan Kebun Sagu di kampung Nayaro merupakan upaya awal untuk mencapai ketahanan pangan yang berbasis pada kearifan dan karakter lokal.

  1. Program Pertanian Dataran Rendah

Di SP IX, SP XII dan di Kampung-kampung Kamoro telah dikembangkan program pemanfaatan lahan perkarangan dengan menanam berbagai jenis tanaman hortikultura seperti sayur-sayuran, buah-buahan, dan ketela.

  1. Program Wanatani Kopi dan Hortikultura.

Program pengembangan ekonomi bagi masyarakat di dataran tinggi Amungme masih berfokus kepada pengembangan usaha wanatani kopi, pendampingan budidaya tanaman hortikultura, dan tanaman pangan.PTFI melalui Yayasan Jayasakti Mandiri saat ini telah mengembangakan usaha perkebunan coklat terutama di Sekitar SP IX dan SP XII.

  1. Program Pembinaan UMKM


Program ini bertujuan untuk mendukung pembangunan ekonomi masyarakat melalui pemanfaatan potensi sumberdaya alam di sekitar mereka. Program ini dijalankan dengan mengoptimalkan kemampuan yang dimiliki oleh masayarakat serta dipadukan dengan kearifan lokal setempat.

PTFI dan LPMAK terus menerus memacu pertumbuhan ekonomi untuk memberikan nilai tambah bagi masyarakat lokal melalui keunggulan kompetitif dari masing-masing daerah. Dalam melaksanakan peran itu, PTFI dan LPMAK juga turut mengajak pemangku kepentingan lainnya untuk dapat berperan serta dalam pengembangan daerah dan masyarakat di sektor ekonomi. Dalam pembangunan ini, PTFI dan LPMAK memberikan perhatian pada program perikanan, peternakan, pertanian, ketahanan pangan, dukungan terhadap sistem ekonomi dan program ekonomi altenatif, serta kerjasama dengan pihak pihak lain.

Program Pembinaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (PP-UMKM) dan Dana Bergulir bertujuan untuk mengembangkan kegiatan-kegiatan ekonomi masyarakat lokal dengan memberikan pembinaan dan pendampingan kepada pengusaha-pengusaha Papua yang berpotensi. Program ini diharapakan dapat meningkatkan perekonomian lokal dan taraf hidup masyarakat secara berkelanjutan serta meningkatkan kemampuan kompetisi pasar para pengusaha lokal.

  1. Dana Bergulir


PTFI melalui Yayasan Bina Utama Mandiri (YBUM), menyalurkan pinjaman dana bergulir bagi pengusaha lokal yang belum memenuhi syarat melaksanakan pinjaman ke bank. Melalui program dana bergulir ini para pengusaha lokal juga memperoleh pendidikan dan pengetahuan mengenai sistem kemitraan dengan pihak perbankan, sehingga mereka memahami prosedur dan persyaratan dalam mengajukan dana (kredit) dengan pihak perbankan ataupun lembaga keuangan formal lainnya.

  1. Pembangunan Infrastruktur


PT Freeport Indonesia (PTFI) telah mendukung pengembangan infrastruktur dasar di Kabupaten Mimika yang bisa memberikan dampak bagi peningkatan kualitas hidup masyarakat lokal. Berbagai sarana dan prasarana yang telah dibangun di bidang kesehatan, pendidikan, ekonomi dan sarana umum tersebut ditujukan untuk mendukung akses pelayanan dasar yang layak bagi masyarakat, mempercepat proses penyerapan manfaat kegiatan pengembangan masyarakat, serta untuk mendukung keberlanjutan dari manfaat program tersebut bagi masyarakat lokal. Pembangunan infrastruktur tersebut dilakukan di dataran tinggi maupun di dataran rendah.

  1. Budaya & Agama


Dalam bidang budaya, PTFI berkomitmen untuk melakukan promosi kebudayaan lokal agar ciri khas dan khazanah budaya suku asli tetap terpelihara seiring dengan pembangunan yang berlangsung. Promosi yang dilakukan ini meliputi promosi ke dalam dan promosi ke luar. Promosi ke dalam diperlukan agar masyarakat lokal tetap memahami budayanya meskipun hidup dan tinggal dan bersinggungan dengan berbagai macam budaya dari luar. Sedangkan promosi ke luar bertujuan agar masyarakat luas dapat mengenal corak kebudayaan lokal dari Kabupaten Mimika.

Dukungan terhadap pengembangan di bidang agama menjadi penting karena kehidupan masyarakat kabupaten Mimika disatukan oleh ikatan keagamaan. Oleh karena itu, PTFI dan LPMAK juga turut melakukan dukungan program pengembangan masyarakat melalui jalur agama.



  1. Freeport Peduli

Mendukung Peningkatan Kehidupan Masyarakat di Bidang Pendidikan, Kesehatan dan Lingkungan.Freeport Peduli juga berusaha ikut membantu para korban bencana alam di Indonesia. Manjemen, karyawan dan para duta (Champion) Freeport Peduli bekerja sama dengan sejumlah pihak untuk menjalankan program-program tersebut sejak tahun 2010.

  1. Bakti Sosial Copperbikers

“Copperbikers”, klub bermotor karyawan PT Freeport Indonesia (PTFI) bekerja sama dengan Freeport Peduli melaksanakan tur dan bakti sosial di Kalianda, Lampung (2008) dan Ujung Genteng, Sukabumi, Jawa Barat (2009). Kegiatan ini diikuti oleh ratusan karyawan PTFI dengan mengendarai sepeda motor.

  1. Aksi Bersih Pantai

Aksi bersih pantai dilakukan di Jayapura, Papua dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia, 5 Juni 2008 yang diikuti perwakilan dari Pemerintah Provinsi Papua, Pemerintah Kota Jayapura, Forum Kemitraan Pengelolaan Lingkungan Hidup, para pelajar di Jayapura serta karyawan PT Freeport Indonesia.

  1. Children Conference on Climate Change

Freeport Peduli mendukung pelaksanaan Konferensi Anak Sedunia tentang Perubahan Iklim di Surabaya 26-30 November 2007 yang diselenggarakan oleh Yayasan Tunas Hijau. Deklarasi dari konferensi tersebut, mengenai pentingnya memelihara dan mengelola lingkungan, disosialisasikan ke sekolah-sekolah.

  1. Fasilitas Air Bersih untuk Sekolah

Freeport Peduli, bekerja sama dengan Helping Hands, Jakarta Free Spirit, dan Aman Tirta, membantu siswa di Jakarta Utara dengan menyediakan fasilitas air bersih di sekolah mereka. Sebelumnya, pada 1 Maret 2009, Freeport Peduli juga mendukung “Run for H2O” yang diselenggarakan di Jakarta untuk mengumpulkan dana untuk membangun fasilitas air bersih ini. Helping Hands adalah suatu program pelayanan masyarakat yang dikelola oleh siswa SMA dari Jakarta International School, Jakarta Free Spirit merupakan organisasi pelari berbasis di Jakarta dan Aman Tirta adalah program kerja USAID.

  1. Indonesian Business Coalition on AIDS (IBCA)

PT Freeport Indonesia adalah salah satu dari tujuh pendiri IBCA (Indonesian Business Coalition on Aids) yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran bahaya HIV/AIDS di lingkungan kerja, enam pendiri lainnya adalah: BP, Gajah Tunggal, Chevron, Sintesa Group, Sinarmas dan Unilever.

  1. Program Tanam Pohon

PT Freeport Indonesia (PTFI) ikut menyukseskan program tanam pohon yang dicanangkan pemerintah. Manajemen dan karyawan PTFI melakukan tanam pohon di Timika, Jayapura bersama-sama Pemerintah Daerah, TNI, Polri dan masyarakat. PTFI telah menanam sekitar 2,5 juta pohon sejak awal program reklamasi dimulai. Salah satu jenis pohon yang ditanam adalah bintangur, yaitu pohon yang bijinya bisa digunakan sebagai bahan bakar alternatif.

  1. Pemulangan Labi-labi Moncong Babi

Masih dalam Program Pelestarian Keanekaragaman Hayati, PT Freeport Indonesia memfasilitasi penyelamatan dan pelepasan 3.000 (2006) dan 10.850 (2009) labi-labi moncong babi (Carretochelys insculpta) ke habitat aslinya di Papua.

  1. Pemulangan Kangguru Tanah

PT Freeport Indonesia pada tanggal 4 Juni 2007 bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam Departemen Kehutanan dan Pusat Penyelamatan Satwa Cikananga memulangkan 17 ekor kangguru tanah (Thylogale brunii), hewan endemik Papua yang disita oleh pemerintah di sejumlah tempat di Pulau Jawa. Kangguru tanah yang dilepasliarkan di Taman Nasional Wasur, Merauke, Papua, kini telah berkembang biak.

  1. Penanggulangan Epidemi HIV/AIDS

Kampanye kesehatan di Timika dilakukan melalui pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan HIV/ AIDS bagi karyawan. PT Freeport Indonesia dianugerahi Millenium Development Goals (MDGs) Award tahun 2008 oleh Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), yang bekerja sama dengan Metro TV untuk kategori “Combating HIV/AIDS, malaria and other diseases.

  1. Penanggulangan Malaria dan TBC

Malaria dan Tuberkulosis (TBC) masih menjadi ancaman utama di Papua. PT Freeport Indonesia secara aktif melakukan upaya-upaya penanggulangan penyakit ini dengan bekerja sama dengan Pemerintah Daerah, tokoh masyarakat dan LSM loka



  • Hukum Corporate Social Responsibility

Terdapat tiga peraturan yang mewajibkan perusahaan pengelola sumber daya alam untuk menjalankan program tanggungjawab sosial perusahaan atau CSR, diantarnya diatur dalam Undang-Undang Perseroan Terbatas (PT) No.40 Tahun 2007. Dalam pasal 74 yang bunyinya adalah:

  1. Perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan/atau berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan,
  2. Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan sebagaimana dimaksud ayat (1) merupakan kewajiban Perseroan yang dianggarkan dan diperhitungkan sebagai biaya Perseroan yang pelaksanaannya dilakukan dengan memperhatikan kepatutan dan kewajaran,
  3. Perseroan yang tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan,
  4. Ketentuan lebih lanjut mengenai Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan diatur dengan Peraturan Pemerintah.

Selain Undang-undang PT, peraturan lain yang sifatnya umum namun terkait dengan kewajiban pelaksanaan Tanggungjawab Sosial Perusahaan adalah UU No.25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal. Pasal 15 (b) menyatakan bahwa: "Setiap penanam modal berkewajiban melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan."

Khusus bagi perusahaan yang operasionalnya mengelola Sumber Daya Alam (SDA), terikat dalam Undang-undang No 22 Tahun 2001, tentang Minyak dan Gas Bumi, Pasal 13 ayat 3 (p), yang isinya:

     ” Kontrak Kerja Sama sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) wajib memuat paling sedikit ketentuan-ketentuan pokok yaitu :

(p). pengembangan masyarakat sekitarnya dan jaminan hak-hak masyarakat adat.”



  • Kendala Corporate Social Responsibility PT Freeport Indonesia

Gambaran mengenai konsep ideal CSR beserta aturan-aturan yang melingkupinya, tidak sesuai dengan apa yang sebenarnya terjadi di lapangan. Dalam tataran realisasi, kontroversi terpusat pada masyarakat lokal yang berada di sekitar operasional perusahaan, khususnya perusahaan ekstraktif atau pengelola Sumber Daya Alam (SDA). Perusahaan-perusahaan ekstraktif yang beroperasi di Indonesia diwajibkan untuk melakukan program CSR bagi masyarakat lokal, sebagaimana diatur dalam undang-undang tentang minyak dan gas bumi mengatur realisasi pengembangan masyarakat sekitar dan jaminan hak-hak masyarakat adat (UU No. 22 tahun 2001).

Namun demikian masalahnya adalah selain implementasinya belum sepenuhnya memenuhi aturan-aturan tersebut, program-program pengembangan masyarakat atau community development (CD), belum menyentuh permasalahan mendasar yang dihadapi masyarakat. Secara umum program tersebut belum memberdayakan masyarakat sehingga mereka siap menghadapi masa pasca penambangan. Ini artinya bahwa perusahaan belum mampu merealisasi program community development dengan baik karena muara dari program community development merupakan pemberdayaan masyarakat (Ife: 2006)

Proses produksi yang dilakukan oleh perusahaan memberi peluang kerja bagi masyarakat lokal. Terlepas dari jumlahnya, sebagian dari masyarakat yang tinggal di sekitar perusahaan mendapatkan kesempatan bekerja pada perusahaan tersebut. Selain itu, proses produksi merangsang munculnya kegiatan-kagiatan ekonomi di wilayah operasinya. Kondisi seperti ini memungkinkan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat lokal. Namun demikian kondisi ini bisa berubah sebaliknya ketika proses ekstraksi berhenti karena sumber daya alamnya tidak bisa dieksplotasi lagi. Maka masyarakat yang sebelumnya mendapatkan kesempatan untuk meningkatkan pendapatan, tidak memiliki kesempatan itu lagi. Hal ini akan menjadi lebih buruk apabila pada waktu perusahaan-perusahaan sudah habis masa kontraknya dan harus meninggalkan daerah operasinya, masih menyisakan masalah kerusakan fisik lingkungan dan pencemaran yang diakibatkan proses produksi yang dilakukannya. Hal ini sangat merugikan masyarakat lokal karena kerusakan lingkungan bisa menimbulkan erosi, banjir, dan tanah longsor. Sementara pencemaran bisa mengganggu kesehatan dan kegiatan ekonomi.

Berikut ini Kendala – kendala Corporate Social Responsibility PT Freeport Indonesia dengan jurnal yang mendukungnya :

  1. Kehadiran PTFI di kabupaten Mimika telah membawa dampak yang signifikan bagi Papua. Di satu sisi terjadi peningkatan PDRB Papua, namun di sisi lain masih banyak anak usia sekolah yang belum mampu berpartisipasi dalam pendidikan. Keberhasilan suatu perusahaan juga ditentukan oleh adanya tanggung jawab sosial terhadap masyarakat di sekitarnya. PTFI mewujudkan tanggung jawab sosial dalam bentuk dana kemitraan bagi pengembangan masyarakat sebesar 1% dari pendapatan kotor selama setahun. Dana tersebut dimanfaatkan untuk pengembangan masyarakat bidang pendidikan, kesehatan dan pengembangan ekonomi kerakyatan dan pengelolaannya diserahkan kepada Lembaga Pengembangan Masyarakat Amungme dan Kamoro (LPMAK). Komitmen perusahaan dalam upaya meningkatkan pendidikan masyarakat diwujudkan dalam berbagai program. Program beasiswa diberikan kepada siswa tujuh suku di kabupaten Mimika agar dapat melanjutkan pendidikan baik di Mimika maupun di luar Mimika.


  1. Sektor pendidikan seharusnya memegang peranan penting dalam memajukan pembangunan di Kabupaten Mimika, dari sisi geografis, pembangunan pendidikan di Kabupaten Mimika banyak mengalami hambatan. Pencapaian MDGs kedua di Kabupaten Mimika banyak mengalami kendala, diantaranya persoalan pemerataan akses pendidikan yang selama ini belum terjangkau terkendala dari letak geografis Kabupaten Mimika yang terdiri dari dataran rendah dandataran tinggi yang sulit dijangkau oleh saran tranportasi reguler, persoalan guru terkait distribusi guru serta loyalitas guru dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, masalah keakuratan data pendidikan dasar, kurangnya sarana transportasi untuk menjangkau daerah daerah pedalaman baik dataran tinggi maupun dataran rendah kurangnya sarana prasarana untuk penyediaan infrastruktur sekolah, peran serta masyarakat rendah, kemampuan manajemen sumber daya manusia yang masih memprihatinkan, pengaruh buruk minuman keras sampai pada tingkat anak usia sekolah
  2. PTFI melalui LPMAK telah berupaya menumbuhkan keswadayaan dalam masyarakat Kabupaten Mimika melalui bantuan dibidang pendidikan, kesehatan, adat dan agama, dll. Meskipun upaya tersebut telah menunjukkan hasil, akan tetapi keswadayaan tersebut belum terinternalisasi dengan baik pada tiap-tiap anggota masyarakat Kabupaten Mimika. Keswadayaan masyarakat yang terjadi sejauh ini merupakan hasil sebuah pengawasan yang ketat. Belum terbentuk menjadi budaya di masyarakat.


Untuk mengantisipasi penutupan tambang pada tahun 2041 maka Pemerintah Daerah harus mempersiapkan strategi khusus. Karena pasca penutupan tambang berbagai kemudahan yang didapat dari PTFI akan hilang. Maka waktu 30 tahun kedepan harus digunakan Pemerintah Daerah untuk bekerja sama dengan PTFI dan LPMAK untuk mempersiapkan masyarakat sebaik-baiknya agar menjadi masyarakat yang swadaya. Dalam upaya mengubah pola pikir masyarakat tentu membutuhkan waktu yang banyak, untuk itu LPMAK perlu mengevaluasi efektivitas metode pengajaran bagi masyarakat.

  1. Mimika memiliki sumber daya alam yang melimpah, namun masyarakat aslinya merupakan penduduk termiskin di Indonesia, karena lebih dari 80 % penduduknya msih hidup dibawah garis kemiskinan. Berbagai persoalan yang dihadapi Kabupaen Mimika dalam upaya pembangunanya antara lain adalah (a) topografinya yang bergunung dengan lembah yang dalam, luas dan sangat berat, berakibat pada kehidupan penduduk yang terpencar di daerah yang terpencil dengan komunikasi dan trasportasi yang sulit; (b) jumlah penduduk yang sangat sedikit, sekitar 189.413 jiwa, yang terdiri dari laki-laki 110.116 jiwa dan perempuan 79.297 jiwa yang hidup di wilayah yang sangat luas, yang terus bertambah akibat urbanisasi; (c) pendidikan dengan mutu yang sangat rendah dengan banyaknya anak usia sekolah yang tidak mengenyam pendidikan, karena minimnya sarana pendidikan dan guru; (d) tingkat kesehatan yang rendah dan rentan terhadap berbagai penyakit seprti malaria, diare, kekurangan gizi, bahkan HIV/AIDS; (e) adat istiadat yang bersifat komunal dengan keterikatan terhadap tanah, karena tanah adalah milik suku, setiap anggota suku merasa memiiki hak atas tanah sukunya dan mengambil hasilnya; dan (f) birokrasi pemerintahan yang belum efektif dan effisien.


  1. Master Plan CSR (Corporate Social Responsibility) Pupuk Kaltim


Pupuk Kaltim sudah mempunyai Master Plan CSR (Corporate Social Responsibility) yang didalamnya memuat strategi dan acuan dalam rangka mencapai Visi dan misi CSR Pupuk Kaltim. Berikut penjabaran mengenai Visi dan misi CSR Pupuk Kaltim :

Visi CSR PKT


Terwujudnya harmoni perusahaan dan masyarakat menuju peningkatan kesejahteraan dan kemandirian yang berkelanjutan

Misi CSR PKT


  1. Mewujudkan keserasian lingkungan hidup secara berkelanjutan.
  2. Memberdayakan potensi sumberdaya menuju peningkatan kualitas hidup dan kemandirian masyarakat.
  3. Meningkatkan citra positif perusahaan di kalangan stakeholders.
  4. Membangun sinergi perusahaan dengan stakeholders untuk keberlanjutan operasional perusahaan.


Enam Pilar Program CSR Pupuk Kaltim


  1. Pembangunan Kapital Manusia

Perusahaan berkomitmen untukmenciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang andal baik di internal dan eksternal serta memberdayakan masyarakat melalui Community Development.

  1. Penguatan Ekonomi

Perusahaan berkomitmen untuk memberdayakan potensi sumberdaya lokal dalam rangka membangun perekonomian masyarakat sekitar.

  1. Pengembangan Sinergi & Kemitraan

Perusahaan berkomitmen mensinergikan sumberdaya perusahaan, masyarakat dan pemerintah untuk menciptakan harmonisasi.

  1. Penguatan Tata Kelola Organisasi

Dalam menjalankan bisnisnya, perusahaan berkomitmen menjalankan tata kelola bisnis dengan baik.

  1. Pengelolaan Lingkungan Berkelanjutan

Perusahaan berupaya keras menjaga kelestarian lingkungan.



  1. Peningkatan Komunikasi Publik

Perusahaan berupaya untuk meningkatkan sikap positif guna membangun citra positif publik.



  • Implementasi Corporate Social Responsibility Pupuk Kaltim


  1. Pemberdayaan Ekonomi

Pupuk Kaltim menaruh perhatian besar terhadap peningkatan kesejahteraan dan kemandirian ekonomi masyarakat dengan menjalankan program-program untuk membantu pengusaha kecil dan menengah. Program dibidang pemberdayaan ekonomi masyarakat dijalankan melalui Program Kemitraan.

  • Program Kemitraan

Pemberian bantuan pinjaman modal dengan bunga ringan bagi pengusaha kecil dan menengah, dan juga bantuan dalam bentuk hibah berupa pelatihan-pelatihan, bimbingan teknis, bantuan alat produksi dan bantuan untuk mempromosikan dan memasarkan produk mitra binaan.

Pada tahun 2012 pengusaha kecil yang telah menjadi mitra binaan Pupuk Kaltim adalah sebanyak 1.032 orang sehingga secara keseluruhan total Mitra Binaan yang sudah dibina oleh Pupuk Kaltim hingga akhir tahun 2012 adalah 25.508 orang yang berasal dari Bontang dan juga seluruh wilayah Pulau Kalimantan (Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Barat).

  • Pemberdayaan Pengusaha Lokal

Pembinaan dan pemberdayaan pengusaha lokal Bontang untuk pengadaan barang dan jasa Perusahaan.

  • Pemberdayaan Masyarakat Pesisir

Rangkaian program untuk membina masyarakat pesisir, khususnya nelayan dan keluarganya, di Bontang dan Kalimantan Timur. Bentuk pembinaan adalah pemberian pinjaman modal usaha, bantuan fasilitas pendidikan untuk masyarakat pesisir, bimbingan teknis, pemberian alat bantu seperti lampu celup bawah air, mesin perahu, dan lain-lain.





  1. Pemberdayaan Sosial dan Budaya

  • Bina Lingkungan

Bantuan dalam bentuk hibah dengan tujuan meningkatkan taraf hidup masyarakat. Program Bina Lingkungan diwujudkan dalam bentuk kontribusi dibidang kesehatan, pendidikan, bantuan bencana alam, fasilitas umum, fasilitas peribadatan dan pelestarian lingkungan.

  • Pupuk Kaltim Peduli Pendidikan

Program ini memberi kesempatan kepada siswa SMA/sederajat di Bontang dan Kaltim untuk mendapatkan beasiswa penuh dan melanjutkan pendidikannya di perguruan tinggi ternama di Indonesia, seperti UGM, ITB, Unair, IPB, UI dan lain-lain. Seluruh biaya pendidikan dan biaya hidup ditanggung oleh perusahaan mulai dari awal hingga lulus. Hingga 2012, program ini telah diikuti oleh 86 siswa/siswi dari Bontang dan Kaltim.

  • Pembinaan Wilayah

Program Bina Wilayah lebih banyak memberikan bantuan dalam bentuk pembinaan yang merupakan salah satu strategi perusahaan dalam memberdayakan masyarakat (Pola Stewardship), kegiatan seperti magang bagi tenaga pengaman, pelatihan welder untuk masyarakat dan pelatihan menyelam bagi nelayan di Bontang merupakan salah satu upaya perusahaan untuk mengembangkan tingkat kompetensi SDM sekitar khususnya kota Bontang.

  • Program Pembinaan Olahraga dan Seni Budaya

Melalui dana Pembinaan Wilayah Pupuk Kaltim juga melakukan pembinaan kegiatan di bidang olahraga dan seni budaya. Pembinaan seperti olahraga Tenis Meja (Persatuan Tenis Meja Mandau) dan diklat Sepakbola Mandau untuk pendidikan pesepakbola muda. Sedangkan pembinaan di bidang seni budaya setiap tahunnya Pupuk Kaltim membina Marching Band PKT (MB-PKT) Bontang, peserta dari Marching Band Pupuk Kaltim adalah anak-anak muda yang berada di sekitar perusahaan, melalui pelatihan dan pengembangan potensi musik Marching Band Pupuk Kaltim telah meraih gelar juara nasional Grand Prix Marching Band sebanyak 10 kali.

  1. Kegiatan CSR (Corporate Social Responsibility) PT. Samsung Electronics Indonesia (PT SEIN)

Kegiatan CSR PT. SEIN sangat beragam, mulai dari bidang pendidikan, kesehatan, lingkungan hidup, serta perekonomian. Adapun beberapa diantaranya adalah:
  1. Samsung Hope for Children
Dalam memenuhi tanggung jawabnya, PT. Samsung Electronics Indonesia melakukan beberapa upaya dalam menjalankan program
Corporate Social Responsibility perusahaan mereka. Dengan tema globalnya yakni Inovasi untuk Mendukung Pembangunan Manusia, beberapa anak perusahaan Samsung turut berpartisipasi dalam program yang diadakan oleh Samsung yaitu Samsung Hope for Children‖. Program tersebut diluncurkan secara global dengan tujuan untuk menarik perhatian seluruh dunia terhadap kebutuhan pendidikan dan kesehatan untuk anak.
Program ini memberikan dukungan untuk anak-anak, dengan menyediakan produk, pengetahuan dan layanan relawan karyawan perusahaan Samsung.Untuk di Indonesia sendiri, program Samsung Hope for Children ini direalisasikan dengan mengadakan program Rumah Belajar di Desa Karangsari, Klender, Bekasi yang bekerja sama dengan Yayasan Cinta Anak Bangsa (YCAB).
Rumah Belajar salah satu program Samsung Hope for Children di Indonesia





Sumber: http://www.samsung.com/id/
Program Rumah Belajar tersebut didirikan karena Samsung memandang bahwa anak merupakan masa depan suatu bangsa. Untuk itulah, pendidikan sejak dini memegang peranan penting bagi perkembangan kualitas manusia. Program Rumah Belajar tersebut membidik siswa sekolah menengah atas yang berasal dari keluarga prasejahtera. Mereka diajarkan keterampilan teknik, seperti memperbaiki dan merakit telepon genggam Samsung selama satu tahun masa pendidikan. Dengan begitu, mereka akan memiliki keterampilan agar bisa terjun ke dunia kerja. Di samping itu, Samsung siap menyerap siswa lulusan Rumah Belajar tersebut.
Melihat program yang diadakan oleh PT. Samsung Electronics Indonesia ini, peneliti menilai bahwa program tersebut sangat bermanfaat untuk jangka panjang dan turut membantu dunia pendidikan Indonesia. Terlebih siswa-siswa di Rumah Belajar tersebut merupakan anak-anak yang berasal dari keluarga kurang mampu. Dengan pelatihan dan bimbingan yang dilakukan oleh Samsung, maka anak-anak tersebut diharapkan bisa memiliki keterampilan yang cukup untuk terjun di dunia kerja.

  1. Samsung Digital Hope
PT Samsung Electronics Indonesia (SEIN) berusaha menciptakan masa depan lebih baik bagi pemuda dan penyandang cacat di Indonesia melalui Digital Hope. Pada program tahun lalu, Samsung menambah 20% dana proyek peningkatan pengetahuan digital bagi kalangan muda dan penyandang cacat Indonesia menjadi sekitar 600 ribu dolar AS.Tahun ini kami (SEIN) memang meningkatkan dana bantuan proyek-proyek teknologi. Selain itu kami menyediakan kesempatan pendidikan.
serta lapangan kerja bagi pemuda serta penyandang cacat,ujar CEO Regional dan Presiden Samsung Asia, Sang Jin Park di Jakarta.
Menurut Sang, Digital Hope adalah perwujudan komitmen Samsung mengikis kesenjangan digital bagi pemuda dan penyandang cacat. Sejauh ini, dari 38 proyek terkait Teknologi Informasi (TI), total dana bantuan yang dikeluarkan Samsung sudah mencapai 2,25 juta dolar AS.
Samsung Digital Hope merupakan simbol upaya global perusahaan kami untuk menjangkau komunitas dan berbagi kepemimpinan teknologi demi memperkaya ilmu bidang TI. Kami percaya kekuatan teknologi dapat membantu penciptaan dunia sebagai tempat lebih baik bagi setiap orang, termasuk mereka yang kurang beruntung, kata Sang. Ia menjelaskan, program Digital Hope ditujukan kepada pemuda berusia 15-25 tahun. Alasannya, Samsung percaya, bahwa peningkatan pendidikan dan akses pemuda ke teknologi adalah kunci pembangunan sukses di masa depan.
Sedangkan Managing Director SEIN Lee Mun Bong mengungkapkan, Samsung sangat senang menjadi bagian penting dalam hal luar biasa ini. Menurut dia, bahwa kegiatan sederhana ini dapat mengubah hidup seseorang menjadi lebih baik dan merupakan hal yang menakjubkan. Jadi, Samsung mengembangkan teknologi membantu manusia menjalani kehidupannya sehari-hari, membuat mereka yang kurang beruntung memperoleh kesempatan sama seperti mereka yang lebih beruntung, tambah Lee.
Proyek Digital Hope sudah menjadi komitmen perusahaan, dan menjadi contoh tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) Samsung yang diprakarsai kantor regional di Indonesia, paparnya. Sebagai perusahaan teknologi terkemuka, lanjutnya, Samsung ingin berbagi tentang keunggulan teknologi dan mengikis kesan masyarakat pada umumnya yang melihat teknologi sebagai barang mahal, tegas Lee.

  1. Pemberian Beasiswa
Head of Corporate Marketing PT Samsung Electronics Ricky Suhendar menyebut, beasiswa yang tercantum dalam nota kesepahaman antara UI dan Samsung Electronics Indonesia akan diberikan kepada mahasiswa semester tiga. Beasiswa itu akan menanggung biaya perkuliahan mereka dari semester tiga hingga selesai S-1. Namun, tiap semester akan terus dipantau prestasi akademis mereka melalui konsultasi dan bimbingan,‖ kata Ricky usai acara penandatanganan nota kesepahaman pemberian beasiswa di Perpustakaan UI, Depok, Jumat (20/7/2012).
Ricky mengungkap, para penerima beasiswa ini harus memiliki Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) minimal 3,00 dan kemampuan kepemimpinan yang baik. Para penerima beasiswa ini tidak berasal dari jurusan tertentu tapi berasal dari berbagai jurusan. Untuk calon penerima beasiswa, pihak kampus yang melakukan seleksi. Kemudian, dari daftar tersebut akan kami seleksi lagi,‖ ujarnya.
Menurut Ricky, tidak ada kuota yang ditetapkan untuk para penerima beasiswa program perdana ini. Pihaknya, kata Ricky memang tidak menggarisbawahi dari sisi jumlah, melainkan pada wujud kepedulian Samsung dalam pendidikan. Hingga saat ini, program kerjasama tersebut hanya mencakup dua universitas. Ke depan, lanjutnya, program ini akan dikembangkan dan makin luas. Maunya banyak universitas. Tapi dari diskusi internal dipilihlah dua universitas tersebut, tambahnya.
Mengenai kesempatan magang atau menjadi karyawan selepas kuliah, lanjut Ricky, tidak termasuk dalam nota kesepahaman. Tidak ada perjanjian untuk menjadi karyawan tapi para penerima beasiswa ini dibidik untuk training di Samsung Electronics Indonesia, tandasnya.
Managing Director PT Samsung Indonesia Yoo Young Kim menjelaskan, program pemberian beasiswa yang baru saja ditandatangani perjanjiannya ini merupakan bagian dari upaya Samsung memperluas kesempatan masyarakat dalam menempuh pendidikan tinggi. Kim menyitir, data dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menunjukkan, pada 2011 angka partisipasi kasar (APK) pendidikan tinggi di tanah Air hanya 23 persen.
Kami menyadari pentingnya generasi penerus bagi sebuah bangsa. Maka, kerjasama ini merupakan sebuah program Corporate Social Responsibility (CSR) dari Samsung Electronics Indonesia dalam bentuk beasiswa yang diberikan kepada mahasiswa S-1, ujar Kim. Kim menyebut, selain memberikan beasiswa, pihaknya bersedia berbagi pengalaman tentang bisnis maupun elektronik kepada mahasiswa melalui perkuliahan. Kami juga membagikan pengalaman sebagai praktisi di dunia bisnis dengan para mahasiswa sebagai pembicara tamu di beberapa mata kuliah, tuturnya menambahkan.

  1. Peringatan “World Water Day 2012”


Sumber: Dokumentasi PT. Samsung Electronics Indonesia (SEIN).
Samsung Group melalui seluruh anak perusahaannya di seluruh dunia berkomitmen dalam mendukung kegiatan "World Water Day 2012" yang ditetapkan oleh United Nations (UN) pada tahun 1993. Kegiatan PT. Samsung Electronics Indonesia (SEIN) di Cikarang berupa kampanye peduli air serta kebersihannya di perusahaan dan masyarakat sekitar dalam bentuk pembuatan resapan air (Biopore Hole). Selain itu, juga mengadakan workshop untuk menciptakan pionir lingkungan hidup dari karyawan sehingga dapat disebarluaskan di lingkungan masing-masing.
Rangkaian kegiatan yang dilaksanakan sejak tanggal 19 Maret 2012, puncaknya berlangsung pada tanggai 22 Maret 2012 berpusat di Kampung Karang Asem, Desa Mekar Mukti, Cikarang Utara, Bekasi. Manajemen dan karyawan beserta dengan masyarakat mengadakan kegiatan pembersihan saluran air dan pembuatan resapan air.
Sejak Samsung melakukan bisnis di Indonesia, Samsung telah melakukan berbagai aktivitas sosial baik berupa kegiatan yang bersifat CSR maupun program penanganan bencana alam. Kegiatan CSR ini merupakan komitmen Samsung terhadap lingkungan sekitar yang bertujuan untuk memberikan kontribusi nyata yang dapat dirasakan dan dinikmati oleh masyarakat sekitar. Program CSR di bidang lingkungan hidup selain kampanye peduli air, juga melakukan penanaman pohon. Upaya tersebut sebagai partisipasi dalam menjamin kehidupan masa depan yang lebih baik.

5. Mendanai Yayasan untuk Kegiatan Sosial
Seperti yang sudah direncanakan sebelumnya, Samsung Electronics Indonesia (SEIN) telah menyalurkan dana bantuan sebesar US$ 90.000 atau kurang lebih Rp 1 miliar melalui program CSR SEIN bertajuk Samsung Hope untuk tiga yayasan anak lokal. Adapun ketiga yayasan tersebut meliputi Kandank Jurang Doank, DILTS Foundation, dan Neno Educare. Secara rinci, Kandank Jurank Doank menerima dana hibah dari SEIN sebesar US$ 48.000, sementara DILTS Foundation dan Neno Educare masing-masing menerima US$ 30.000 dan US$ 12.000.
Jumlah ini merupakan bagian dari program CSR Samsung Electronics yang akan mengalokasikan dana sebesar US$ 700.000 untuk 21 yayasan anak di seluruh Asia Tenggara dan Oceania.
Program yang sejak Desember silam, dengan mengajak masyarakat lokal dalam memutuskan pengalokasian dana ini, per 28 Februari 2009, telah mengumpulkan 46.612 suara kepedulian dari setiap komunitas di kawasan Asia Tenggara dan Oceania melalui microsite Samsung Hope. "Insiatif ini memberikan hasil diluar dugaan, di mana hasil akhir menunjukan 16 persen suara kepedulian diberikan untuk penerima bantuan Indonesia berasal dari masyarakat luar Indonesia," ujar Christian Sudibjo, direktur penjualan dan pemasaran PT SEIN kepada VIVAnews melalui keterangan resminya, Jumat 13 Maret 2009. Lebih lanjut, Christian mengatakan, program ini difokuskan pada peningkatan hidup anak kurang mampu yang bertujuan untuk mendukung mereka dalam meraih cita-citanya. "Ketika nanti program ini selesai, Samsung akan tetap fokus pada peningkatan hidup anak kurang mampu, antara lain melalui pendidikan," ucap Christian.
Beberapa kegiatan Samsung di atas, penulis menyimpulkan bahwa secara garis besar, PT SEIN sudah melaksanakan kegiatan Corporate Social Responsibility, baik di bidang pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan masyarakat dengan sangat memuaskan dilihat dari covernya. Hal ini ditunjukkan dengan dampak positif yang langsung dapat




BAB III

PENUTUP




  1. Kesimpulan

PT Freeport Indonesia (PTFI) adalah perusahaan pertambangan di Indonesia yang merupakan afiliasi dari Freeport McMoRan Copper and Gold Inc. (FCX). Sebagai salah satu produsen tembaga dan emas terkemuka di dunia, kami menyadari pentingnya menyediakan logam-logam esensial ini untuk kebutuhan ekonomi masa kini. Memiliki kewajiban untuk melaksanakan hal tersebut selaras dengan tanggung jawab sosial dan korporat kami untuk menjamin kehidupan generasi yang akan datang.
Implementasi program Corporate Social Responsibility (CSR) PT Freeport Indonesia (PTFI) dengan cara Mendukung Peningkatan Kehidupan Masyarakat di Bidang Pendidikan, Kesehatan dan Lingkungan.Freeport Peduli juga berusaha ikut membantu para korban bencana alam di Indonesia. Manjemen, karyawan dan para duta (Champion) Freeport Peduli bekerja sama dengan sejumlah pihak untuk menjalankan program-program tersebut sejak tahun 2010.
Dalam kasus PT Freeport, budaya tujuh suku di Mimika seringkali menjadi tantangan dalam program pengembangan masyarakat. Kebiasaan sebagian masyarakat mengajak anak bekerja di ladang akan mengurangi kesempatan anak untuk bersekolah. Karena itu, program CSR perlu diselaraskan dengan kearifan lokal yang ada di masyarakat.
Pupuk Kaltim menaruh perhatian besar terhadap peningkatan kesejahteraan dan kemandirian ekonomi masyarakat dengan menjalankan program-program untuk membantu pengusaha kecil dan menengah. Program dibidang pemberdayaan ekonomi masyarakat dijalankan melalui Program Kemitraan.
Implementasi program Corporate Social Responsibility (CSR) dalam mengembangkan konsep Community Development pada PT. Samsung Electronics Indonesia (PT SEIN), masih belum merata kepada seluruh stakeholder. Penulis menilai program CSR perusahaan sudah menerapkan konsep Community Development. Hal ini dilihat dari Community Development PT SEIN termasuk dalam jenis Development with Community.

  1. Saran

  1. Keberlanjutan program CSR perlu dukungan dari pihak-pihak terkait. Dalam hal ini pemerintah baik pusat maupun daerah harus mendukung program-program pengembangan masyarakat lokal. Demikian juga masyarakat perlu berpartisipasi aktif dalam program CSR yang diselenggarakan perusahaan. Karena kemitraan ketiga stakeholders merupakan kunci keberhasilan CSR.
  2. Program CRS perlu dirancang sinergis antar bidang sehingga akan terjadi keberlanjutan program.


DAFTAR PUSTAKA



  • Siagia, Matias dan Agus Suriadi. 2010. CSR Perspektif Pekerjaan Sosial. Medan: FISIP USU Press
  • Rudito, Bambang san melia famiola. 2007. Etika Bisnis dan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan di Indonesia. Bandung: Rekayasa Sains.
  • Hadi, Nor.2009.Corporate Social Responsibility.Yogyakarta:Graha Ilmu.
  • Susanto, A.B.2009.Reputation-Driven Corporate Sosial Responsibility. Jakarta:Erlangga.
  • PTFI Di Masyarakat, (http://ptfi.co.id/id/csr/freeport-in-society, di unduh pada tanggal 15 Oktober 2014).
  • Peningkatan Kapasitas Masyarakat, (http://ptfi.co.id/id/csr/freeport-in-society/community-capacity-building, di unduh pada tanggal 15 Oktober 2014).
  • Pendidikan & Pelatihan, (http://ptfi.co.id/id/csr/freeport-in-society/community-capacity-building/cb-education-training, di unduh pada tanggal 15 Oktober 2014).
  • Pemberdayaan Perempuan, (http://ptfi.co.id/id/csr/freeport-in-society/community-capacity-building/cb-empowerment-of-women, di unduh pada tanggal 15 Oktober 2014).
  • Peningkatan Kapasitas Lembaga, (http://ptfi.co.id/id/csr/freeport-in-society/community-capacity-building/cb-capacity-building-of-institution, di unduh pada tanggal 15 Oktober 2014).
  • Program Kesehatan, (http://ptfi.co.id/id/csr/freeport-in-society/health-program, di unduh pada tanggal 15 Oktober 2014).
  • Rumah Sakit & Klinik, (http://ptfi.co.id/id/csr/freeport-in-society/health-program/hospitals-clinics, di unduh pada tanggal 15 Oktober 2014).
  • Program Kesehatan Masyarakat, (http://ptfi.co.id/id/csr/freeport-in-society/health-program/public-health-program, di unduh pada tanggal 15 Oktober 2014).
  • Program Ekonomi, (http://ptfi.co.id/id/csr/freeport-in-society/economic-program, di unduh pada tanggal 15 Oktober 2014).
  • Pembangunan Ekonomi Berbasis Desa, (http://ptfi.co.id/id/csr/freeport-in-society/economic-program/village-based-economic-development, di unduh pada tanggal 15 Oktober 2014).
  • Program Pembinaan UMKM, (http://ptfi.co.id/id/csr/freeport-in-society/economic-program/msme-development-program, di unduh pada tanggal 15 Oktober 2014).
  • Dana Bergulir, (http://ptfi.co.id/id/csr/freeport-in-society/economic-program/revolving-fund, di unduh pada tanggal 15 Oktober 2014).
  • Pembangunan Infrastruktur, (http://ptfi.co.id/id/csr/freeport-in-society/infrastructure-development, di unduh pada tanggal 15 Oktober 2014).
  • Budaya & Agama, (http://ptfi.co.id/id/csr/freeport-in-society/culture-religion, di unduh pada tanggal 15 Oktober 2014).
  • Freeport Peduli, (http://ptfi.co.id/id/csr/freeport-care, di unduh pada tanggal 15 Oktober 2014).
  • Master Plan CSR (Corporate Social Responsibility) Pupuk Kaltim, (http://www.pupukkaltim.com/ina/tanggung-jawab-sosial-master-plan-csr/, di unduh pada tanggal 15 Oktober 2014).
  • Pemberdayaan Ekonomi, (http://www.pupukkaltim.com/ina/tanggung-jawab-sosial-pemberdayaan-ekonomi/, di unduh pada tanggal 15 Oktober 2014).
  • Pemberdayaan Sosial dan Budaya, (http://www.pupukkaltim.com/ina/tanggung-jawab-sosial-pemberdayaan-sosial-dan-budaya/, di unduh pada tanggal 15 Oktober 2014).
  • Analisis Perspektif Stakeholder Terhadap Implementasi Corporate social responsibility (csr) (Studi Kasus Pada PT Samsung Electronics Indonesia), (http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/5004/SKRIPSI%20LENGKAP%20-FEB-AKUNTANSI-AYU%20ARDHILLAH%20ANWAR.pdf?sequence=1,di unduh pada tanggal 15 Oktober 2014).
  • Kasus Program Pengembangan PT Freeport, (http://pengkajian.dpr.go.id/produk-ilmiah/index/cat/7/id/14, di unduh pada tanggal 15 Oktober 2014).
  • Peran corporate social responsibility (csr) dalam upaya peningkatan pendidikan masyarakat mimika, (http://berkas.dpr.go.id/pengkajian/files/buku_tim/buku-tim-14.pdf, di unduh pada tanggal 15 Oktober 2014).
  • Upaya PT Freeport Mempersiapkan Keswadayaan Masyarakat Kabupaten Mimika Pasca Penutupan Tambang pada Tahun 2041, (http://berkas.dpr.go.id/pengkajian/files/buku_tim/buku-tim-14.pdf, di unduh pada tanggal 15 Oktober 2014).
  • Pendidikan Dasar di Kabupaten Mimika dalam Rangka Pencapaian MDGs 2015, (http://berkas.dpr.go.id/pengkajian/files/buku_tim/buku-tim-14.pdf, di unduh pada tanggal 15 Oktober 2014).
  • Pemberdayaan Masyarakat Mimika: Kasus Program Pengembangan Masyarakat PT Freeport Indonesia, (http://berkas.dpr.go.id/pengkajian/files/buku_tim/buku-tim-14.pdf, di unduh pada tanggal 15 Oktober 2014).

 

Komentar

  1. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  3. PT TWIN Logistics mengajukan penawaran kerjasama dalam bidang pengurusan barang Import RESMI & BORONGAN.

    Services Kami,
    Customs Clearance Import sistem Resmi maupun Borongan
    Penanganan secara Door to Door ASIA & EROPA Sea & Air Service
    Penyediaan Legalitas Under-Name (Penyewaan Bendera Perusahaan)
    Pengiriman Domestik antar pulau seluruh Indonesia laut dan Udara atau Darat.

    Keterangan tambahan :
    1. Nomor Induk Berusaha ( NIB ) : 1257002601078
    2. IT ( Mainan, Elektronic, Garmen, Sepatu dan Peralatan kaki lainnya )
    3. SPI-PI Besi Baja,
    4. SPI-PI Produk Kehutanan,
    5. SPI-PI Barang Bekas,
    6. SPI-PI Tekstil & Izin TPT
    7. Produk-produk Lartas SNI
    8. LS ( Laporan Surveyor )
    9. LS Alas kaki
    10. LS Garment
    11. LS Textile
    12. LS Electronik


    Terima kasih atas kepercayaan kepada kami, semoga kerjasamanya berjalan dengan baik dan lancar.
    Jika ada pertanyaan lebih lanjut, Bpk/ Ibu dapat menghubungi Customer Support PT TWIN Logistics melalui Nomor Phone : +62 21 8498-6182, 8591-7811 Whatssapp : 0819-0806-0678 E-Mail : andijm.twinlogistics@yahoo.com


    Mr. Andi JM
    Hp Whatssapp : 0819-0806-0678 / 0813-8186-4189
    = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = == = = = =
    PT TUNGGAL WAHANA INDAH NUSANTARA
    Jl. Raya Utan Kayu No.105 B Jakarta Timur 13120 Indonesia
    Phone : +62 21 8498-6182, 8591-7811 Fax : +62 21 8591-7812
    Email : pt.twinlogistics@yahoo.com, andijm@twin.co.id
    Web : www.twinlogistics.co.id , www.twin.co.id


    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Analisis Jabatan

Laporan Observasi PT Ramayana Lestari Sentosa,Tbk (RB16) Gresik

Makalah Perkembangan Pemikiran Mengenai Kualitas