Pengembangan Karir
MAKALAH
PENGEMBANGAN KARIR
Mata
Kuliah : Manajemen
Sumber Daya Manusia
Dibuat oleh:
Abu
Tholib (12311099)
PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GRESIK
2013
KATA PENGANTAR
Dengan
memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-NYA, sehingga kami dapat menyelesaikan penulisan
makalah ini untuk memenuhi tugas dalam mata kuliah Manajemen
Sumber Daya Manusia
dengan judul ”Pengembangan
Karier”
Kami
memilih judul tersebut dengan maksud agar para pembaca, masyarakat
umum serta mahasiswa
pada khususnya agar dapat memahami dan mengetahui
tentang Pengembangan Karier.
Selanjutnya
pada kesempatan ini perkenankanlah kami menyampaikan terimakasih
kepada :
- Dwi Nur Aini. SE. M. M yang telah memberikan bimbingan dan arahan kepada kami sehingga terwujudnya makalah ini.
- Semua pihak yang tidak sempat kami sebutkan satu per satu yang turut membantu kelancaran dalam penyusunan makalah ini.
Kami
sadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak
kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu kami mohon ma’af serta
mengharap kritik dan saran yang bersifat membangun kesempurnaan
makalah ini.
Akhirnya
dengan iringan do’a yang tulus ikhlas semoga makalah
ini dapat bermanfa’at bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca
pada umumnya.
Penulis,
21
November 2013
Kelompok
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pegawai
atau karyawan merupakan sumber daya yang dimiliki organisasi, mereka
harus dipekerjakan secara efektif, efisien, dan manusiawi. Dalam
perkembangannya, organisasi akan menghadapi permasaalahan tenaga
kerja yang semakin kompleks. Oleh karenanya pengelolaan tenaga kerja
sebagai Sumber Daya Manusia (SDM) harus dilakukan secara professional
oleh departemen tersendiri dalam suatu organisasi, yaitu Human
Resource Departement (HRD).
Organisasi
yang ingin tetap eksis dan memiliki citra positif di mata masyarakat
tidak akan mengabaikan aspek pengembangan kualitas SDM-nya. Oleh
karena itu peranan manajemen SDM dalam organisasi sangatlah besar.
Manajemen SDM dapat diartikan sebagai kegiatan perencanaan,
pengadaan, pengembangan, pemeliharaan dan penggunaan SDM dalam upaya
mencapai tujuan individual maupun organisasi Salah satu bagian
manajemen SDM adalah pengembangan karir dari SDM sebagai tenaga
kerja, pegawai ataupun karyawan itu sendiri.
Dari
uraian di atas berarti pembinaan karir tidak dapat dilepaskan dengan
kegiatan perencanaan SDM, rekriutmen, dan seleksi dalam rangka
pengaturan staf (staffing).
dari kegiatan-kegiatan manajemen SDM tersebut, harus diperoleh
sejumlah tenaga kerja yang potensial denga kualitas terbaik. Tenaga
kerja seperti itulah yang harus diberi kesempatan untuk mengembangkan
kariernya, agar dengan kemampuannya yang terus meningkatkan sesuai
dengan tuntutan lingkungan bisnis, tidak saja mampu mempertahankan
eksistensi organisasi, tetapi juga mampu mengembangkan dan memajukan.
Maka dari itu, penulis berusaha untuk mengkaji lebih jauh mengenai
pengembangan karir.
Rumusan Masalah
Dalam
makalah ini, penulis merumuskan beberapa masalah yang akan dikaji
lebih jauh. Adapun rumusan masalah tersebut adalah sebagai berikut :
- Apa yang dimaksud dengan pengembangan karir ?
- Bagaimana Tahapan Perkembangan Karier ?
- Bagaimana Mendesain program pengembangan karier ?
- Bagaimana Model Pengembangan Karir ?
- Faktor-faktor apa saja yang Mempengaruhi Pengembangan Karir ?
- Apa Peran Pengembangan Karir ?
- Apa Kolaborasi pada Pelaksanaan Pengembangan Karir ?
- Bagaimana Kerangka dan pengembangan karir ?
Tujuan
Adapun
tujuan dari penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut :
- Untuk Mengetahui pengertian dari pengembangan karir.
- Untuk Mengetahui Tahapan Perkembangan Karier
- Untuk Mengetahui Mendesain program pengembangan karier
- Untuk Mengetahui Model Pengembangan Karir
- Untuk Mengetahui Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengembangan Karir
- Untuk Mengetahui Peran Pengembangan Karir
- Untuk Mengetahui Kolaborasi Pelaksanaan Pengembangan Karir
- Untuk Mengetahui Kerangka dan pengembangan karir
Manfaat
Selain
tujuan daripada penulisan makalah, perlu pula diketahui bersama bahwa
manfaat yang diharapkan dapat diperoleh dari penulisan makalah ini
adalah dapat menambah khazanah keilmuan terutama di bidang Pembiayaan
konsumen dan dapat memberi
masukan bagi semua pihak.
Metode Penulisan
Adapun
dalam penulisan makalah ini penulis menggunakan metode kepustakaan
yakni penulis mencari informasi dari berbagai media, seperti buku
-buku
Bank dan Lembaga Keuangan dan
internet.
Sistematika Penulisan
Dalam
penulisan Makalah
ini penulis mencantumkan sistematika penulisan
yang
terdiri dari tiga
bab yaitu antara lain :
BAB
I : PENDAHULUAN
Didalam
bab pendahuluan ini diuraikan secara singkat mengenai latar belakang
masalah, rumusan masalah, tujuan pembahasan, manfaat penelitian dan
sistematika penulisan.
BAB
II
: PEMBAHASAN
Dalam
bab ini diuraikan sacara teoris mengenai pembahasan yang berhubungan
dengan materi yang dibahas secara keseluruhan.
BAB
III
: PENUTUP
Dalam
bab ini merupakan bab terakhir yng terdiri dari beberapa kesimpulan
dan saran yang berhubungan dengan masalah yang dihadapi.
BAB II
PEMBAHASAN
Pengembangan
karir (Career Development)
merupakan salah satu subfungsi daripada ruang lingkup utama MSDM
yaitu Pengembangan Tenaga Kerja (Human
Resource Development), dimana
selain dari pengembangan karir juga terdapat subfungsi lain yaitu
pelatihan dan pengembangan (Training
and Development), seperti yang
dapat dilihat pada gambar di bawah.Pengembangan karir dalam manajemen
bertujuan untuk mempersiapkan SDM menghadapi pekerjaan mereka di masa
yang akan datang dalam organisasi tersebut. Sebelum membahas lebih
jauh tentang pengembangan karir perlu diketahui terlebih dulu arti
dari karir.
Karir
menurut Bernardin adalah suatu rangkaian atas sikap dan perilaku yang
berkaitan dengan aktivitas pekerjaan dan pengalaman sepanjang
kehidupan, sedangkan menurut Mathis, karir merupakan rangkaian posisi
yang berkaitan dengan kerja yang ditempati seseorang sepanjang
hidupnya. Berdasarkan penjelasan di atas maka karir dapat diartikan
sebagai suatu rangkaian posisi seseorang berdasarkan pengalaman dalam
pekerjaan sepanjang hidupnya.
Pengembangan
karir menurut Mathis adalah
usaha untuk meningkatkan kemampuan pekerja dalam menangani berbagai
macam masalah dalam pekerjaan atau tugas mereka (Efforts
to improve employees’ ability to handle a variety of a variety of
assignments).
Dalam
pembahasan lebih lanjut definisi di atas dapat disimpulkan sebagai
berikut:
- Pengembangan karier adalah perubahan nilai-nilai, sikap, dan motivasi yang terjadi pada seseorang, karena dengan penambahan/ peningkatan usianya akan menjadi semakin matang. Dari pengertian ini, focus pengembangan karier adalah peningkatan kemampuan metal, yang terjadi karena pertambahan usia. Perkembangan mental itu dapat juga berlangsung selama seseorang menjadi pekerja pada sebuah organisasi, yang terwujud melalui pelaksanaan pekerjaan yang menjadi tugas pokoknya.
- Pekerjaan karier adalah usaha yang dilakukan secara formal dan berkelanjutan dengan difokuskan pada peningkatan dan penambahan kemampuan seorang pekerja.
- Pengembangan karier adalah peningkatan-peningkatan pribadi yang dilakukan seseorang untuk mencapai suatu rencana karier.
- Pengembangan karier adalah suatu kondisi yang menunjukkan adanya peningkatan-peningkatan status seseorang dalam suatu organisasi yang bersangkutan.
Sedangkan
pengertian pengembangan karir dalam definisi yang lain diartikan
sebagai perolehan pengetahuan, ketrampilan, dan perilaku yang
meningkatkan kemampuan karyawan untuk memenuhi perubahan persyaratan
pekerjaan serta tuntutan klien dan pelanggan (Raymond, 2010: 523).
Dalam pengertian ini, pengembangan karir didefinisikan lebih luas,
karena pengembangan karir lebih kepada seluruh kegiatan atau
aktivitas kemampuan dari seseorang.
Berdasarkan
definisi di atas, maka dapat dismpulkan bahwa pengembangan karir
merupakan suatu proses dalam peningkatan dan penambahan kemampuan
seseorang karyawan yang dilakukan secara formal dan berkelanjutan
untuk mencapai sasaran dan tujuan karirnya.
Tahapan Perkembangan Karier
Donald
e. super mengusulkan gagasan
bahwa orang berusaha untuk menerapkan konsep dirinya dengan memilih
untuk masuk pekerjaan dianggap yang paling mungkin untuk memungkinkan
ekspresi diri.
Pilihan
karier adalah soal mencocokkan (matching).
Di dalam irama hidup orang, terjadi perubahan-perubahan dan ini
berpengaruh pada usahanya untuk mewujudkan konsep diri itu. Teori
perkembangan menerima teori matching
(teori konsep diri), tetapi memandang bahwa pilihan kerja itu bukan
peristiwa yang sekali terjadi dalam hidup seseorang (misalnya waktu
tamat pendidikan dan mau meninggalkan sekolah). Orang dan situasi
lingkungannya berkembang, dan keputusan karier itu merupakan
rangkaian yang tersusun atas keputusan yang kecil-kecil.
a.Tahap
Pertumbuhan (Growth):
0 – 14 tahun
Adanya
pertumbuhan fisik dan psikologis. Pada tahap ini individu mulai
membentuk sikap dan mekanisme tingkah laku yang kemudian akan menjadi
penting dalam konsep dirinya. Bersamaan dengan itu, pengalaman
memberikan latar belakang pengetahuan tentang dunia kerja yang
akhirnya digunakan dalam pilihan pekerjaan mulai yang tentatif sampai
dengan final.
b.Tahap
Eksplorasi (Exploratory):
15 – 24 tahun
Dimulai
sejak individu menyadari bahwa pekerjaan merupakan suatu aspek dari
kehidupan manusia. Pada awal masa ini atau masa fantasi, individu
menyatakan pilihan pekerjaan sering kali tidak realistis dan sering
erat kaitannya dengan kehidupan permainannya.
c.Tahap
Pembentukan (Establishment):
25 – 44 tahun
Berkaitan
dengan pengalaman seseorang pada saat mulai bekerja. Pada masa ini
individu dengan cara mencoba-coba ingin membuktikan apakah pilihan
dan keputusan pekerjaan yang dibuat pada masa eksplorasi benar atau
tidak. Sebagian masa ini adalah masa try-out.
Individu mungkin menerima pekerjaan dengan perasaan pasti bahwa ia
akan mengganti pekerjaan jika merasa tidak cocok. Apabila ternyata
individu mendapat pengalaman yang positif atau keuntungan dari suatu
pekerjaan, pilihannya menjadi mantap, dan dia akan memasukkan pilihan
pekerjaan itu sebagai aspek dari konsep dirinya serta kesempatan
terbaik untuk mendapatkan kepuasan kerja.
d.Tahap
Pemeliharaan (Maintenance):
45 – 64 tahun
Individu
berusaha untuk meneruskan atau memelihara situasi pekerjaan.
Pekerjaan yang dilakukan dan konsep diri (self-concept)
mempunyai hubungan yang erat. Keduanya terjalin oleh proses perubahan
dan penyesuaian yang kontinyu. Pada intinya individu berkepentingan
untuk melanjutkan aspek-aspek pekerjaan yang memberikan kepuasan, dan
merubah atau memperbaiki aspek-aspek pekerjaan yang tidak
menyenangkan, tetapi tidak sampai individu itu meninggalkan pekerjaan
tersebut untuk berganti dengan pekerjaan yang lain.
e.Tahap
Kemunduran (Decline):
di atas 65 tahun
Tahap
menjelang berhenti bekerja (preretirement).
Pada tahap ini perhatian individu dipusatkan pada usaha bagaimana
hasil karyanya dapat memenuhi persyaratan out-put atau hasil yang
minimal sekalipun. Individu lebih memperhatikan usaha mempertahankan
prestasi kerja daripada upaya meningkatkan prestasi kerjanya.
Kelima
tahap ini dipandang sebagai acuan bagi munculnya sikap-sikap dan
perilaku yang menyangkut keterlibatan dalam suatu jabatan, yang
tampak dalam tugas-tugas perkembangan vokasional (vocational
developmental tasks).
Mendesain program pengembangan karier
Desain
program pengembangan karier ini akan membantu para manajer dalam
membuat keputusan yang kreatif mengenai pengembangan karier para
pekerja. Untuk itu perlu dibedakan atas tiga fase dalam mendesain
program pengembangan karier yang terdiri dari:
1. Fase perencanaan
1. Fase perencanaan
Fase
ini merupakan aktivitas menyelaraskan rancangan pekerja dan rancangan
organisasi mengenai pengembangan karir di lingkungannya. Tujuan dari
fase ini adalah untuk mengidentifkasi kelebihan dan kekurangan
pekerja dalam melaksanakan tugas-tugasnya, dengan demikian dapat
dilakukan berbagai usaha untuk membantu para pekerja antara lain:
- bantuan memilih jalus pengembangan karier sesuatu dengan yang tersedia.
- Memperbaiki kekurang atau kelemahan bagi pekerja yang menunjukan kesungguhan dan membutuhkannya untuk mewujudkan karier yang sukses.
2. Fase
pengarahan
Fase
ini bermaksud untuk membantu para pekerja agar mampu mewujudkan
perncanaannya menjadi kenyataan, yakni dengan memantapkan tipe
karieryang dinginkannya, dan mengatur langkah-langkah yang harus di
tempuh untuk mewujudkannya. Ada dua cara pendekatan yang dapat
dilakukan yaitu:
- pengaranan dengan menyelenggarakan konseling karier.
- Perbedaan dengan menyelenggarakan playanan informasi yang mencakup kegiatan sebagai berikut:
- sisitem pemberitaan pekerjaan sasaran terbuka.
Pengarahan ini dilakukan dengan memberikan informasi untuk semua pekerja khususnya mengenai pengembangan karier. - menyediakan informasi inventarisasikemapuan pekerja, yang dapat dan boleh diketahui oleh masing-masing pekerja.
- Informasi tentang aliran karier berupa chart yang menunjukan kemungkinan arah dan kesempatan yang tersedia di dalam organisasi.
- Selenggarakan pusat sumber pengembangan karier merupakan himpunan bahan-bahan yang berhubungan dengan pekerjaan jabatan, dan lain-lain.
3. Fase
pengembangan
Fase ini adalah tenggang waktu yang diperlukan pekerja untuk memenuhi persyaratan yang memungkinkannya melakukan gerak dari suatu posisi ke posisi lain yang menginginkanya. Kgiatan-kegitan yang dapat dilakukan antara lain.
Fase ini adalah tenggang waktu yang diperlukan pekerja untuk memenuhi persyaratan yang memungkinkannya melakukan gerak dari suatu posisi ke posisi lain yang menginginkanya. Kgiatan-kegitan yang dapat dilakukan antara lain.
- Menyelenggarakan system mentorFase ini adalah cara pengembangan dengan menyelenggarakan hubungan antara pekerja senior dan yunior sebagai kolega (teman kerja). Pekerja senior bertindak sebagai mentor yang bertugas memberikan advis, keteladanan, membantu dan mengatur dalam menghubungi pejabat untuk mendapatkan informasi informasi, dan memberikan dukungan secara umum, dalam usaha pekerja yunior mengembangkan karier.
- Pelatihan
Pelatihan dalam rangka pengembangan karier bagi para pekerja sangat luas ruang cakupnya, tidak sekedar yang diselenggarakan secara lembaga dan formal di kelas, laboratorium, dll. - Rotasi jabatan
Rotasi jabatan dilakukan dengan cara menugaskan pekerja untuk berbagi janatan melalui proses pemindahan secara horizontal. - Program beasisiwa/ ikatan dinas
Organisasi atau perusahaan dalam menghadapi lingkungan bisnis yang dapat berubah secara cepat dan semakin kompetitif, setiap saat dan juga dimasa mendatang memerlukan sejumlah pekerja yang mampu mengantisipasinya. Kebutuhan itu dapat di atasi dengan menyediakan beasisiwa/ikatan dinas bagi para pekerja sebagai pendukung upayanya dalam meningkatkan pendidikan di luar organisasinya.
Model Pengembangan Karir
Menurut
Byars dan Rue (2000), pengembangan karir merupakan aktivitas formal
dan berkelanjutan yang merupakan suatu upaya organisasi untuk
mengembangkan dan memperkaya sumberdaya manusianya dengan
menyelaraskan kebutuhan mereka dengan kebutuhan organisasi. Dari
perkembangan konsep ini, maka kita mengenal tiga model pengembangan
karir, yaitu:
- Model siklus hidup (life-cycle model), merupakan pengembangan karir yang sifatnya pasti. Seseorang akan berpindah pekerjaannya melalui perbedaan tahap karir. Dalam model ini peran organisasi sangat besar dalam menentukan karir seseorang.
- Model berbasis organisasi, yaitu model pengembangan yang menjelaskan bahwa karir seseorang akan melalui tahap-tahap karir, tetapi di dalam model ini juga dijelaskan bahwa dalam proses pengembangan karir ada proses pembelajaran bagi karyawan untuk memiliki jalur karir yang pasti.
- Model pola terarah
Dalam
model ini karyawan dibimbing atau diarahkan untuk membuat keputusan
sendiri mengenai seberapa cepat mereka menginginkan kemajuan dalam
karir mereka.
Ketiga
model tersebut berkaitan erat dengan tipe manajemen sebuah organisasi
maupun perusahaan. Tiap organisasi memiliki bentuk/system
pengembangan karir yang berbeda-beda tergantung kebijakan manajer
maupun pimpinan organisasi.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengembangan Karir
Menurut
Hasto Joko Nur Utomo dan Meilan Sugiarto (2007: 98), memberikan
contoh 9 faktor yang berpengaruh terhadap pengembangan karir individu
di suatu organisasi, yaitu :
- Hubungan Pegawai dan OrganisasiDalam situasi ideal, pegawai organisasi berada dalam hubungan yang saling menguntungkan. Dalam keadaan ideal ini, baik pegawai maupun organisasi dapat mencapai produktifitas kerja yang tinggi.
- Personalia PegawaiKadangkala, menajemen karir pegawai terganggu karena adanya pegawai yang mempunyai personalitas yang menyimpang (terlalu emosional, apatis, terlalu ambisius, curang, terlalu bebal, dan lain-lain).
- Faktor EksternalSeorang pegawai yang mempromosikan ke jabatan lebih tinggi, misalnya, mungkin akan terpaksa dibatalkan karena ada orang lain yang didrop dari luar organisasi.
- Politicking Dalam OrganisasiDengan kata lain, bila kadar “politicking” dalam organisasi sudah demikian parah, maka manajemen karir hampir dipastikan akan mati dengan sendirinya. Perencanaan karir akan menjadi sekedar basa-basi.
- Sistem PenghargaanOrganisasi yang tidak mempunyai sistem penghargaan yang jelas (selain gaji dan insentif) akan cenderung memperlakukan pegawainya secara subyektif. Pegawai yang berprestasi baik dianggap sama dengan pegawai malas.
- Jumlah PegawaiSemakin banyak pegawai maka semakin ketat persaingan untuk menduduki suatu jabatan, dan semakin kecil kesempatan (kemungkinan) bagi seorang pegawai untuk meraih tujuan karir tertentu.
- Ukuran OrganisasiUkuran organisasi dalam konteks ini berhubungan dengan jumlah jabatan yang ada dalam organisasi tersebut, termasuk jumlah jenis pekerjaan, dan jumlah personel pegawai yang diperlukan untuk mengisi berbagai jabatan dan pekerjaan tersebut.
- Kultur OrganisasiSeperti sebuah sistem masyarakat, organisasi pun mempunyai kultur dan kebiasaan-kebiasaan.
- Tipe ManajemenSecara teoritis-normatif, semua manajemen sama saja di dunia ini. Tetapi dalam impelemntasinya, manajemen di suatu organisasi mungkin amat berlainan dari manajemen di organisasi lain.
Karir
seorang pegawai tidak hanya tergantung pada faktor-faktor internal di
dalam dirinya (seperti motivasi untuk bekerja keras dan kemauan untuk
ingin maju), tetapi juga sangat tergantung pada faktor-faktor
eksternal seperti manajemen. Banyak pegawai yang sebenarnya pekerja
keras, cerdas, jujur, terpaksa tidak berhasil meniti karir dengan
baik, hanya karena pegawai ini “terjebak” dalam sistem manajemen
yang buruk.
Peran Pengembangan Karir
Dalam
proses pengembangan karir individu (karyawan) dalam organisasi, ada 3
hubungan saling terkait antara individu, manajer, maupun organisasi.
Ketiga-tiganya memiliki peran masing-masing.
Menurut
Gary Dessler (2010: 8), peran
dalam pengembangan karir dibagi menjadi 3, yaitu peran individual,
manajer/pimpinan, dan organisasi. Adapun penjelasannya adalah sebagai
berikut :
- Individual
- Mengemban tanggung jawab atas karir sendiri
- Menilai minat, keahlian, dan nilai-nilai
- Mencari informasi karir dan sumber daya
- Menyusun tujuan dan perencanaan karir
- Memanfaaatkan kesempatan pengembangan
- Membicarakan kepada atasan tentang karir individu
- Mengikuti rencana karir yang realistis
- Manajer/Pimpinan
- Memberikan umpan balik paada waktu yang tepat
- Memberikan dukungan dan penugasan yang membangun
- Berpartisipasi dalam diskusi pengembangan karir
- Mendukung rencana pengembangan karyawan
- Organisasi
- Mengkomunikasikan misi, kebijakan, dan prosedur
- Menyediakan pelatihan dan kesempatan pengembangan
- Memberikan informasi karir dan program karier
- Menawarkan berbagai jenis pilihan karir
Kolaborasi pada Pelaksanaan Pengembangan Karir
Dalam
pelaksanaan pengembangan karir, tentunya terdapat kolaborasi pada
pelaksanaannya. Hani Handoko (2011: 131) dijelaskan bahwa kegiatan
pengembanan karir tentunya sangat ditentukan oleh individu tersebut
dengan peran departemen personalia atau organisasi, penjelasannya
adalah sebagai berikut:
- Pengembangan karir individual
- Prestasi KerjaKegiatan penting untuk memajukan karir adalah prestasi kerja karena kemajuan karir sangat bergantung pada prestasi kerja (performance).
- ExposureExposure artinya menjadi dikenal oleh orang-orang yang memutuskan promosi, transfer dan kesempatan karir lainnya.
- Permintaan berhentiBiasanya ini dilakukan di perusahaan untuk melakukan upaya loncatan pekerjaan dengan kondisi yang lebih menjanjikan.
- Kesetiaan OrganisasionalKesetiaan rendah pada umumnya ditemui pada diri para sarjana baru (yang mempunyai pengharapan tinggi, sehingga sering kecewa pada perusahaan pertama mereka) dan para professional (yang kesetiaan pertamanya adalah pada profesi mereka).
- Mentors dan SponsorsMentor adalah orang yang menawarkan bimbingan karir informal. Sponsor adalah orang dalam organisasi yang dapat menciptakan kesempatan-kesempatan pengembang karir bagi orang-orang lain.
- Kesempatan-kesempatan untuk tumbuhApabila karyawan meningkatkan kemampuan, missal melalui program latihan, pengambilan kursus-kursus atau penambahan gelar, maka berarti mereka memanfaatkan kesempatan untuk tumbuh.
- Pengembangan karir secara organisasionalPengembangan karier seharusnya memang tidak tergantung pada usaha-usaha individual saja, sebab hal itu kadang kala idak sesuai dengan kepentingan organisasi, untuk memungkinkan sinkronnya dengan kepentingan organisasi, maka pihak bagian yang berwenang untuk itu, yakni departemen personalia, dapat mengatur perkembangan karier para karyawan/ anggota organisasi. Misalnya dengan mengadakan program-program latihan, kursus-kursus pengembangan karier dan sebagainya. Dalam hal ini lebih mantap lagi apabila pihak pimpinan organisasi dapat menyetujui dan merestui program-program departemen personalia tersebut. Sehingga dengan demikian pihak menejemen (pimpinan) selalu ”well-informed” mengenai upaya-upaya karier personalia dalam organisasinya.
- Peranan Departemen Personalia/OrganisasiDepartemen personalia sering mengadakan program-program latihan dan pengembangan bagi para karyawan. Di samping itu, departemen personalia perlu mengusahakan dukungan manajemen, memberikan umpan balik kepada karyaan dan membangun suatu lingkungan kerja yang kohesif. Penjelasannya adalah sebagai berikut:
a.
Dukungan Manajemen.
Berbagai usaha bagian personalia untuk mendorong pengembangan karir
akan mempunyai dampak kecil tanpa dukungan dari para
manajer/pimpinan.
b.
Umpan Balik. Tujuan dari umpan
balik adalah untuk menjamin para karyawan yang tidak dipromosikan
bahwa mereka masih bernilai dan akan dipertimbangkan untuk promosi
selanjutnya.
c.
Kelompok Kerja yang Kohesif.
Bila mereka merasa sebagai bagian kelompok kerja kohesif, usaha-usaha
pengembangan karir mereka akan lebih terarah menuju peningkatan
kesempatan karir.
Kerangka dan pengembangan karir
Catatan:
- Jalur karier (career path): pola pekerjaan berurutan yang membentuk karier seseorang
- Sasaran karier (career goals): posisi di waktu yang akan dating di mana seseorang “berjuang untuk mencapainya sebagai bagian dari kariernya.
Memang
sangatlah panjang liku-liku dalam menggapai karier puncak. Titk
central untuk memungkinkan meniti jalur karier tersebut diatas pada
dasarnya terletak pada 2 (dua) hal:
- Kemampuan intelektual
- Kepribadian intelektual
oleh karena itu kedua hal tersebut perlu senantiasa dibina oleh setiap karyawan/ anggota organisasi apapun terutama mereka yang professional, kalau ingin maju dalam kariernya. Semua itu pada dasarnya merupakan bagian dari perencanaan dan pengembangan sumber daya manusia dalam suatu organisasi.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari
telaah dan pengkajian mengenai pengembangan karir personalia yang
terdapat dalam perusahaan atau institusi pendidikan, maka dapat
diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:
Dalam
sebuah organisasi, seorang karyawan bisa merencanakan pengembangan
karirnya. Dalam merencanakan pengembangan karir individu, tak bisa
dilepaskan antara peran individu (karyawan), manajer, dan organisasi
tersebut. Ketiga-tiganya harus berperan saling mendukung dan
mendorong pengembangan karir karyawan. Ada beberapa hal/faktor yang
mempengaruhi pengembangan karir individu, tapi bisa disimpulkan jadi
dua factor, yakni factor internal (professionalisme karyawan) dan
factor internal (lingkungan organisasi, seperti tipe manajemen,
manajer, system pengembangan karir di organisasi, dan lain-lain).
Pengembangan
karir merupakan salah satu tugas manajemen Sumber Daya Manusia (SDM).
Setiap manajer harus memiliki sistem manajerial dalam mengelola
karyawan, salah satunya sistem
pengembangan karir karyawan . Semakin bagus sistem pengembangan karir
karyawan di dalam organisasi, semakin mudah bagi karyawan untuk
merencanakan pengembangan karirnya.
B. Saran
Pengembangan
karir mestinya tidak dipahami hanya berlaku untuk dunia usaha ataupun
institusi. Namun, jika dipahami dengan lebih luas, maka pengembangan
karir juga bisa diaplikasikan dalam kehidupan keseharian, atau dalam
penentuan cita-cita dan tujuan hidup. Masukan yang membangun sangat
berarti demi kemajuan ilmu pengetahuan.
DAFTAR
PUSTAKA
- Komang, Ardana I, Wayan, Mujiati Ni dan Wayan, Mudiartha Utama I. Manajemen sumber daya manusia edisi pertama. Yogyakarta : Graha Ilmu.
- Dibyo, Bambang. 2013. Teori Perkembangan Karier Donald E Super,( http://bambangdibyo.wordpress.com, di unduh pada tanggal 21 November 2013).
- Diah. 2012. Pengembangan Karir, (http://learningonmpuad.wordpress.com, di unduh pada tanggal 21 November 2013).
Menangkan Jutaan Rupiah dan Dapatkan Jackpot Hingga Puluhan Juta Dengan Bermain di www(.)SmsQQ(.)com
BalasHapusKelebihan dari Agen Judi Online SmsQQ :
-Situs Aman dan Terpercaya.
- Minimal Deposit Hanya Rp.10.000
- Proses Setor Dana & Tarik Dana Akan Diproses Dengan Cepat (Jika Tidak Ada Gangguan).
- Bonus Turnover 0.3%-0.5% (Disetiap Harinya)
- Bonus Refferal 20% (Seumur Hidup)
-Pelayanan Ramah dan Sopan.Customer Service Online 24 Jam.
- 4 Bank Lokal Tersedia : BCA-MANDIRI-BNI-BRI
8 Permainan Dalam 1 ID :
Poker - BandarQ - DominoQQ - Capsa Susun - AduQ - Sakong - Bandar Poker - Bandar66
Info Lebih Lanjut Hubungi Kami di :
WA: +855968010699
Skype: smsqqcom@gmail.com
Thanks infonya. Oiya ngomongin karier, ternyata ada loh sederet nasihat tentang karier yang sangat luar biasa dari sosok ayah. Mau tau apa aja? Yuk cek selengkapnya di sini: Nasihat Karier dan Keuangan
BalasHapus