Sistem dan Strategi Operas


MAKALAH
SISTEM dan STRATEGI OPERASI



Mata Kuliah : Manajemen Operasional
Dibuat oleh:

Abu tholib (12311099)
Leny rufia’al’amalyn (12311045)
Intan kartika sari (12311079)
Okky yolanda a. H (12311061)
Ahmad antoni (12311075)


PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GRESIK
2013

KATA PENGANTAR


Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah memberikan kekuatan dan kebijaksanaan, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul ’’ Sistem dan Strategi Operasi tepat pada waktunya.
 Tugas ini ditujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia. Kami mengucapkan terimakasih kepada :
  1. Dr. Munir Rahman, M. Si yang telah memberikan bimbingan dan arahan kepada kami sehingga terwujudnya makalah ini.
  2. Semua pihak yang tidak sempat kami sebutkan satu per satu yang turut membantu kelancaran dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan kelemahannya, baik dalam isi maupun sistematikanya. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan dan wawasan kami. Oleh sebab itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran untuk menyempurnakan makalah ini.
Akhirnya, kami mengharapkan semoga makalah ini dapat memberikan manfaat, khususnya bagi kami dan umumnya bagi pembaca.



Penulis, 19 Oktober 2013


Kelompok

BAB 1
PENDAHULUAN


  1. Latar Belakang
Perubahan lingkungan bisnis yang semakin tidak menentu dan situasi bisnis yang semakin kompetitif menimbulkan persaingan yang semakin tajam, ini ditandai dengan semakin banyaknya perusahaan milik pemerintah maupun swasta yang didirikan, baik itu perusahaan berskala besar, perusahaan menengah maupun perusahaan berskala kecil. Banyak perusahaan yang didirikan merupakan factor pemicu tingkat persaingan yang semakin tajam di lingkungan dunia usaha itu sendiri. Keadaan seperti itu baik secara langsung maupun tidak langsung akan dapat mempengaruhi kelangsungan hidup usaha yang dirintis oleh para pelaku yang terlibat di dalamnya, Dilain pihak, perusahaan dalam usahanya memasarkan suatu produk yang dihasilkan terkadang mengalami kesulitan di dalam menyalurkan produknya kepada konsumen, hal ini memaksa perusahaan untuk lebih pro-aktif dalam mengantisipasi situasi tersebut. Dewasa ini perekonomian Indonesia semakin berkembang, misalnya dapat dilihat dari perkembangan industri penghasil barang, salah satu industri penghasil barang yang perkembangannya pesat adalah industri yang bergerak pada minuman ringan. Perkembangan yang pesat ini juga diikuti dengan semakin ketatnya persaingan diantara produsen minuman ringan tersebut. Produsen saling berebut untuk mendapatkan pangsa pasar yang luas guna meningkatkan laba melalui volume penjualan
Seperti di ketahui manajemen pada dasarnya merupakan proses pengambilan keputusan yang berkaitan dengan perencanaan pengorganisasian pengarahan dan pengendalian yang dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi. Sejalan dengan itu maka manajemen produksi atau operasi merupakan proses pengambilan keputusan didalam usaha untuk menghasilkan barang atau jasa sehingga tepat sasaran yang berupa tepat waktu, tepat mutu, tepat jumlah dengan biaya yang efisien, oleh karena itu manajemen produksi atau operasi mengkaji pengambilan keputusan dalam fungsi produksi, atau operasi.
             Melalui kegiatan produksi atau operasi segala sumber daya masukkan perusahaan diintegrasikan untuk menghasilkan keluaran yang memiliki nilai tambah. Produk yang dihasilkan dapat berupa barang jadi, barang setengah jadi dan jasa. Oleh karena itu, kegiatan produksi atau operasi menjadi salah satu fungsi utama perusahaan.
           
  1. Rumusan masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang diatas,maka secara umum rumusan masalah pada makalah ini adalah sebagai berikut :
  1. Apa yang di maksud Manajemen Produksi atau Operasi ?
  2. Bagaimana Sistem Produksi/Operasi ?
  3. Apa yang di maksud Manejemen Strategi ?
  4. Bagaimana Model strategi Operasi ?
  5. Bagaimana Strategi Bisnis dan Strategi Perusahaan ?
  6. Bagaimana Tingkatan Strategi ?
  7. Bagaimana Pilihan Strategi Operasi Global
  8. Apa manfaat Manajemen Strategi

  1. Tujuan Penulisan
Tujuan dalam pembahasan makalah ini, yang berjudul “Perencanaan Sumber Daya Manusia” berdasarkan rumusan masalah di atas, adalah untuk membahas hal-hal yang sesuai dengan permasalahan yang diajukan antara lain :
  1. Untuk mengetahui manajemen produksi
  2. Untuk mengetahui Sistem Produksi
  3. Untuk mengetahui Manajemen Strategi
  4. Untuk mengetahui Model strategi Operasi
  5. Untuk mengetahui Strategi Bisnis dan Strategi Perusahaan
  6. Untuk mengetahui Tingkatan Strategi
  7. Untuk mengetahui Pilihan Strategi Operasi Global
  8. Untuk mengetahui Manfaat Manajemen Strategi


  1. Metode penulisan
Adapun dalam penulisan makalah ini penulis menggunakan metode kepustakaan yakni penulis mencari informasi dari berbagai media, seperti buku -buku Manajemen Operasional dan internet.


  1. Manfaat Penulisan
  1. Bagi para perusahaan
Semakin mengetahui bagaimana cara mengembangkan sistem dan stategi operasi dalam menjalankan bisnis karena dengan menggunakan sistem dan stategi operasi akan memudahkan perusahaan tersebut untuk menjalankan suatu kegiatan dalam perusahaan dan sistem dan stategi operasi informasi tersebut akan mengurangi biaya operasional perusahaan
  1. Bagi rekan-rekan mahasiswa
Makalah ini dapat menambah pengetahuan mengenai sistem dan strategi operasi yang merupakan salah satu mata kulaih dari jurusan Manajemen Program Srudi Manajemen Operasional
  1. Bagi Pembaca
Makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca mengenai sistem dan strategi operasi dalam mempengaruhi suatu organisasi dalam mengembangkan suatu kegiatan dimana sistem dan strategi operasi tersebut mempermudahkan operasional organisasi.










BAB II
PEMBAHASAN


  1. Pengertian Manajemen Operasi
Manajemen Produksi adalah salah satu cabang manajemen yang kegiatannya mengatur agar dapat menciptakan dan menambah kegunaan suatu barang dan jasa. Untuk mengatur kegiatan ini, perlu dibuat keputusan-keputusan yang berhubungan dengan usaha-usaha untuk mencapai tujuan agar barang dan jasa yang dihasilkan sesuai dengan apa yang direncanakan.
Manajemen operasi adalah suatu proses yang berkesinambungan dan efektif menggunakan fungsi manajemen dan untuk mengintegrasikan berbagai sumber daya secara efisien dalam rangka mencapai tujuan. Unsur Manajemen terdiri dari ; perencanaan, pelaksanaan, pengawasan.
Tahap  Perencanaan, meliputi ; Penentuan strategi operasi; penentuan lokasi pabrik; Riset dan pengembangan produk; penentuan jumlah produk; penentuan luas dan pola produksi;penyusunan layout & job design; serta penentuan standar kerja.
Tahap Pelaksanaan, meliputi ; pengaturan bahan baku; pengturan proses produksi; pemeliharaan dan penggantian fasilitas; perbaikan lingkungan kerja; dan perbaikan kesejahteraan pekerja.
Tahap Pengawasan, meliputi ; pengawasan kuantitas ; pengawasan kualitas; dan pengawasan biaya produksi dan operasi.
Dalam perencanaan, manajer operasi menentukan tujuan subsistem operasi dari organisasi dan mengembangkan program, kebijakan dan prosedur penentuan peranan dan focus dari operasi termasuk perencanaan produk, perencanaan fasilitas dan perencanaan penggunaan sumber daya produksi.
 Dengan demikian, Manajemen Produksi atau Operasi menyangkut pengambilan keputusan yang berhubungan dengan proses produksi untuk mencapai tujuan organisasi atau perusahaan.


  1. Sistem Produksi/Operasi
Produksi dalam pengertian sederhana adalah keseluruhan proses dan operasi yang dilakukan untuk menghasilkan produk atau jasa. Sistem produksi merupakan kumpulan dari sub sistem yang saling berinteraksi dengan tujuan mentransformasi input produksi menjadi output produksi. Input produksi ini dapat berupa bahan baku, mesin, tenaga kerja, modal dan informasi. Sedangkan output produksi merupakan produk yang dihasilkan berikut sampingannya seperti limbah, informasi, dan sebagainya. Sistem produksi tersebut dapat dilihat pada Gambar 2.1.
Sub sistem–sub sistem dari sistem produksi tersebut antara lain adalah Perencanaan dan Pengendalian Produksi, Pengendalian Kualitas, Penentuan Standar-standar Operasi, Penentuan Fasilitas Produksi, Perawatan Fasilitas Produksi, dan Penentuan Harga Pokok Produksi.
Sub sistem–sub sistem dari sistem produksi tersebut akan membentuk konfigurasi sistem produksi. Keandalan dari konfigurasi sistem produksi ini akan tergantung dari produk yang dibuat serta bagaimana cara membuatnya (proses produksinya).
Untuk melaksanakan fungsi-fungsi perencanaan, operasi dan pemeliharaan, perusahaan manufaktur harus memiliki organ pelaksana. Sistem produksi pada suatu perusahaan manufakturing harus memiliki bagian-bagian atau organ.
Gambar 2.2 menunjukkan bahwa sistem produksi berawal dari pemahaman terhadap keinginan dan harapan para pelanggan berdasarkan temuan-temuan dari kegiatan pemasaran termasuk permintaan langsung dari para pelanggan terhadap produk-produk tertentu. Data dan informasi tentang keinginan pelanggan kemudian diterjemahkan ke dalam bentuk rancangan produk atau jasa untuk mengetahui part, komponen dan sub-assembly apa yang dibutuhkan termasuk ukuran, spesifikasi, jenis bahan, jumlah masing-masing item yang dibutuhkan untuk setiap unit produk yang diinginkan.

Berdasarkan hasil rancangan ini kemudian ditentukan proses pembuatan (manufacturing) di lantai pabrik yang meliputi tahapan proses.
Data dan informasi yang telah tersedia kemudian disampaikan kepada bagian cost accounting untuk menilai kelayakan pembiayaan dan penerimaan. Bila dinilai layak maka diteruskan kepada pimpinan untuk disahkan. Kemudian disusun rencana dan program pengolahan di lantai pabrik yang meliputi jadwal tentative proses operasi, jadwal dan jumlah kebutuhan bahan baku (raw material) dan bahan tambahan dari luar (bought-out items) dan jadwal operasi dan kapasitas fasilitas produksi yang akan digunakan dan lain-lain. Berdasarkan jadwal-jadwal tersebut, rencana pengadaan bahan, kapasitas stasiun kerja, tenaga operator disusun dan kemudian diimplementasikan .
Monitoring dan pengendalian operasi di lantai pabrik dilakukan secara rutin untuk memastikan tidak terjadi penyimpangan termasuk penyimpangan mutu (spesifikasi) dari setiap item yang dikerjakan. Apabila penyimpangan tidak dapat dihindarkan maka tindakan perbaikan yang meliputi penjadwalan ulang sisa operasi di lantai pabrik segera dilakukanN , pengadaan tambahan bahan bila diperlukan dan sebagainya. Beberapa sumber penyimpangan yang umum terjadi ialah kesalahan dalam pembuatan rancangan part dan komponen, kekeliruan dalam penentuan waktu setup dan operasi, ketidaksesuaian mutu bahan, kerusakan pada fasilitas produksi dan lain-lain. Produk yang telah selesai diangkut ke gudang penyimpanan untuk dikirimkan kepada para pelanggan sesuai dengan jadwal pengiriman yang disepakati.
Sistem operasi merupakan sistem yang mengacu pada sistem transformasi yang menghasilkan barang dan jasa. Gambaran sistem ini tidak hanya menjadi pijakan untuk definisi jasa dan manufaktur sebagai sistem transformasi, tetapi juga dasar yang kuat untuk rancangan dan analisis operasi.
Dalam sistem operasi, yang menjadi masukan adalah energi, material, tenaga kerja, modal dan informasi. Sedangkan sistem operasi yang disandarkan pada kendali syari’at akan memastikan berjalannya proses transformasi yang amanah, disamping jaminan halal atas segala masukan yang digunakan serta semua keluaran yang dihasilkan.
Lingkungan eksternal mempengaruhi ketiga subsistem manajemen operasi. Sebagai contoh, lingkungan eksternal menyediakan tenaga kerja, bahan mentah yang menjadi input. Perubahan teknologi dapat mengubah proses transformasi. Produk yang dihasilkan oleh organisasi dilempar kelingkungan eksternal, tetapi lingkungan eksternal juga mempengaruhi output yang dihasilkan. Sebagai contoh, perubahan preferensi konsumen akan mengubah produk yang dihasilkan organisasi menjadi produk yang lebih sesuai dengan preferensi konsumen tersebut. Alat dan metode dapat mempengaruhi dan membantu proses transformasi.

  1. Manajemen Strategi
Manajemen strategis merupakan proses atau rangkaian kegiatan pengambilan keputusan yang bersifat mendasar dan menyeluruh, disertai penetapan cara melaksanakannya, yang dibuat oleh pimpinan dan diimplementasikan oleh seluruh jajaran di dalam suatu organisasi, untuk mencapai tujuan.
Menurut Pearch dan Robinson (1997) dikatakan bahwa manajemen strategik adalah kumpulan dan tindakan yang menghasilkan perumusan (formulasi) dan pelaksanaan (implementasi) rencana-rencana yang dirancang untuk mencapai sasaran-sasaran organisasi. Sedangkan pengertian manajemen strategis menurut Nawawi (2007) adalah perencanaan berskala besar (disebut perencanaan strategi) yang berorientasi pada jangkauan masa depan yang jauh (disebut visi), dan ditetapkan sebagai keputusan pimpinan tertinggi (keputusan yang bersifat mendasar dan prinsipil), agar memungkinkan organisasi berinteraksi secara efektif (disebut misi), dalam usaha menghasilkan sesuatu (perencanaan operaional untuk menghasilkan barang dan/atau jasa serta pelayanan) yang berkualitas, dengan diarahkan pada optimalisasi pencapaian tujuan (disebut tujuan strategis) dan berbagai sasaran (tujuan operasional) organisasi. Manajemen strategis menurut Nawawi adalah perencanaan berskala besar (disebut perencanaan strategi) yang berorientasi pada jangkauan masa depan yang jauh (disebut visi), dan ditetapkan sebagai keputusan pimpinan tertinggi (keputusan yang bersifat mendasar dan prinsipil), agar memungkinkan organisasi berinteraksi secara efektif (disebut misi), dalam usaha menghasilkan sesuatu (perencanaan operaional untuk menghasilkan barang dan/atau jasa serta pelayanan) yang berkualitas, dengan diarahkan pada optimalisasi pencapaian tujuan (disebut tujuan strategis) dan berbagai sasaran (tujuan operasional) organsasi.
Manajemen strategis menurut David (2002:5) adalah Seni dan pengetahuan untuk merumsukan, mengimplementasikan and mengevaluasi keputusan lintas fungsional yang membuat organisasi mampu mencapai obyektifnya.
Manajemen strategis menurut Hunger dan Wheelen (2003:4) adalah Serangkaian keputusan dan tindakan manajerial yang menentukan kinerja perusahaan dalam jangka panjang.
Dengan demikian dari definisi di atas dapat diketahui fokus manajemen strategis terletak dalam memadukan manajemen, pemasaran, keuangan/akunting, produksi/operasi, penelitian dan pengembangan, serta system informasi komputer untuk mencapai keberhasilan organisasi. Manajemen strategis di katakan efektif apabila memberi tahu seluruh karyawan mengenai sasaran bisnis, arah bisnis, kemajuan kearah pencapaian sasaran dan pelanggan, pesaing dan rencana produk kami. Komunikasi merupakan kunci keberhasilan manajemen strategis.
Dari pengertian-pengertian yang cukup luas tersebut menunjukkan bahwa manajemen strategis merupakan suatu sistem yang sebagai satu kesatuan memiliki berbagai komponen yang saling berhubungan dan saling mempengaruhi, dan bergerak secara serentak (bersama-sama) kearah yang sama pula.
Disamping itu pengertian manajemen strategik yang telah sebutkan terakhir dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu :
  1. Manajemen strategi diwujudkan dalam bentuk perencanaan berskala besar dalam arti mencakup seluruh komponen dilingkungan sebuah organisasi yang dituangkan dalam bentuk rencana strategis (Renstra) yang dijabarkan menjadi perencanaan operasional, yang kemudian dijabarkan pula dalam bentuk program kerja dan proyek tahunan.
  2. Renstra berorientasi pada jangkauan masa depan.
  3.  Visi, misi, pemilihan strategi yang menghasilkan strategi induk, dan tujuan strategi organisasi untuk jangka panjang merupakan acuan dalam merumuskan rencana strategi, namun dalam teknik penempatannya sebagai keputusan manajemen puncak secara tertulis semua acuan tersebut terdapat didalamnya.
  4. Renstra dijabarkan menjadi rencana operasional yang antara lain berisi program-program operasional termasuk proyek-proyek, dengan sasaran jangka sedang masing-masing juga sebagai keputusan manajemen puncak.
  5.  Penetapan renstra dan rencana operasi harus melibatkan manajemen puncak karena sifatnya sangat mendasar/prinsipil dalam pelaksanaan seluruh misi organisasi, untuk mewujudkan, mempertahankan dan mengembangkan eksistensi jangka sedang termasuk panjangnya.
  6. Pengimplementasian strategi dalam program-program termasuk proyek-proyek untuk mencapai sasarannya masing-masing dilakukan melalui fungsi-fungsi manajemen lainnya yang mencakup pengorganisasian, pelaksanaan, penganggaran dan kontrol.
Pengertian yang cukup luas manajemen strategi menunjukkan bahwa manajemen merupakan suatu sistem yang sebagai satu kesatuan memiliki berbagai komponen yang saling berhubungan dan saling mempengaruhi, dan bergerak secara serentak kearah yang sama pula. Komponen pertama adalah Perencanaan Strategi dengan unsur-unsurnya yang terdiri dari Visi, Misi, Tujuan strategi organisasi. Sedang komponen kedua adalah Pelaksanaan Operasional dengan unsur- unsurnya adalah sasaran atau Tujuan Operasional, Pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen berupa  situasional, jaringan kerja internal dan eksternal, fungsi kontrol dan evaluasi serta umpan balik.
Model proses manajemen strategi meliputi tiga tahap:
    1. Tahap formulasi strategi, yaitu pembuatan pernyataan visi, misi, dan tujuan
    2. Tahap implementasi strategi, yaitu proses penterjemahan strategi ke dalam tindakan-tindakan
    3. Tahap evaluasi strategi , yaitu proses evaluasi apakah implementasi strategi dapat mencapai tujuan
  1. Model strategi Operasi
Strategi operasi merupakan penjabaran dari strategi bisnis/korporasi sehingga keempat kategori keputusan yang telah diuraikan di bawah (misi operasi, kemampuan yg berbeda, sasaran operasi, kebijakan operasi) dapat diambil secara cepat dan konsisten. Ada 4 elemen dlm model strategi operasi yg menjadi jantung dari strategi operasi yaitu :
  1. Operation Mission/misi operasi
  2. Distinctive Competence/kemampuan yg berbeda
  3. Operation Objectives/sasaran operasi
  4. Operation Policies/kebijakan operasi
Hubungan antara strategi bisnis/korporasi dan strategi operasi dapat dilihat pada gambar model strategi berikut ini:




 
  1. Strategi Bisnis dan Strategi Perusahaan
Strategi perusahaan mendefinisikan dalam bisnis yang seperti apa perusahaan berada. Sedangkan strategi bisnis mendefinisikan bagaimana bisnis tertentu bersaing. Banyak perusahaan terdiri dari sekelompok bisnis yang saling berhubungan, setiap kelompok bisnis ini dikenal dengan unit strategis atau divisi. Setiap bisnis perlu menemukan dasar persaingannya sendiri berdasarkan segmen pasar dan produk tertentu yang telah diputuskan untuk dimasuki.
Akan tetapi pada bisnis yang sudah berjalan, kemampuan operasi tertentu dapat membuat strategi bisnis tertentu menjadi pilihan yang jelas. Jadi, strategi operasi juga dapat mempengaruhi srategi bisnis demikian sebaliknya.
  1. Analisis Eksternal/Internal
Dalam merumuskan suatu strategi operasi dan persoalan strategi bisnis suatu analisis harus dibuat dengan lingkungan eksternal dan internal. Lingkungan eksternal biasanya meliputi persaingan, pelanggan, ekonomi, teknologi dan kondisi sosial. Lingkungan eksternal selain dapat membentuk strategi bisnis dan strategi perusahaan juga dapat membentuk strategi operasi. Beberapa contoh pengaruh eksternal dimasa lalu yang telah  memberikan efek yang dramatis pada strategi operasi adalah meningkatnya persaingan luar negeri, perubahan harga minyak, inflasi, fluktuasi tingkat mata uang dan perubahan permintaan tenaga kerja.
Hal yang sama, lingkungan internal dapat mempengaruhi strategi operasi melalui ketersediaan sumberdaya, keberadaan kultur organisasi, keahlian, dan kemampuan tenaga kerja, lokasi dan fasilitas, bentuk sitem pengendalian dan sebagainya. Suatu analisis lingkungan internal biasanya mengarah pada pengidentifikasian kekuatan dan kelemahan operasi yang ada. Strategi operasi mencoba mengatasi kelemahan dan mengembangkan kekuatan yang ada.
  1. Misi Operasi
Misi operasi yang merupakan elemen pertama dari empat elemen strategi operasi mendefinisikan manfaat fungsi operasi dalam hubungannya dengan strategi bisnis dan strategi operasi. Sasaran operasi dalah harga, kualitas, pengiriman dan fleksibilitas. Misi operasi seringkali merupakan pernyataan ulang dari strategi bisnis dalam pengertian operasi dan diturunkan langsung dari strategi bisnis.
  1. Keunggulan Khusus
Keunggulan khusus  operasi adalah operasi harus unggul secara relative untuk bersaing. Keunggulan khusus ini harus sesuai dengan misi operasi. Sebagai contoh, jika misi menghendaki agar operasi unggul pada pengenalan produk baru, maka operasi harus mengembangkan keunggulan khusus pada bidang ini. Keunggulan khusus mengarah pada pada keunggulan bersaing, hingga inti strategis operasi. Pada umumnya bisnis yang berhasil dapat menentukan suatu keunggulan khusus dan mereka bekerja keras untuk melindungi keunggulan itu. Keunggulan khusus dapat dilihat dalam beberapa bentuk. Operasi menjadi unggul dengan sasaran operasi : harga terendah, kualitas tertinggi, pengiriman terbaik atau fleksibelitas terbesar. Operasi juga dapat menjadi unggul dengan menggunakan sumberdayanya : memiliki orientasi pada orang banyak, pemilik tunggal bahan baku, mempunyai teknologi lebih baik bila dibandingkan dengan pesaing.
  1. Sasaran Operasi
Elemen ketiga dari strategi operasi adalah sasaran. Sasaran dalam operasi harus dinyatakan dalam bentuk kuantitatif yang spesifik dan dalam bentuk yang dapat diukur. Sasaran ini diharapkan dapat dicapai dalam jangka waktu yang singkat maupun jangka waktu yang panjang. Sasaran sebaiknya ditetapkan sebagai suatu perbaikan misi secara kuantitatif dan terukur.
  1. Kebijakan Operasi
Kebijakan operasi menerangkan bagaimana sasaran operasi akan dicapai. Kebijakan operasi harus dikembangkan untuk setiap kategori keputusan :
  • Proses
  • Kapasitas
  • Persedian
  • Kualitas
Ada beberapa kebijakan yang dapat dipertimbangkan dan pilihan tertentu mengandung trade off atau pilihan yang mengadung konflik. Misalnya tenaga kerja yang mempunyai keahlian tinggi mungkin mahal tetapi memberikan fleksibelitas yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk yang bermacam-macam. Pemilihan kebijakan pada akhirnya bergantung pada sasaran yang telah ditetapkan. Beberapa pilihan kebijakan operasi yang utama ditunjukan pada tabel dibawah ini :
Tipe Kebijakan
Bidang Kebijakan
Pilihan Strategi
Proses
Rentang proses
Otomatisasi


Aliran Proses
Membuat atau membeli
Dibuat dengan tangan atau dengan mesin otomatis yang fleksibel atau otomatisasi yang kaku.
Proyek, Batch, lini atau kontinu
Kapasitas
Ukuran fasilitas

Lokasi

Investasi
Satu fasilitas besar atau beberapa fasilitas kecil.
Mendakati pasar, biaya rendah atau pasar luar negeri
Tetap atau sementara
Persediaan
Jumlah
Distribusi
Sistem pengendalian
Persediaan tingkat tinggi atau rendah
Sentralisasi atau desntralisasi gudang
Pengendalian yang rinci atau kurang rinci
Kualitas
Pendekatan
Pelatihan
Pemasok
Pencegahan atau inspeksi
Pelatihan atau manajerial
Terpilih berdasarkan kualitas atau harga

  1. Taktik dan Hasil
Taktik harus mengikuti perkembangan strategi. Keputusan taktik pada umumnya dibagi dalam kerangka waktu yang singkat ( 1 atau 2 tahun ) dan dikembangkan untuk menerapkan strategi operasi. Keputusan taktik dibuat oleh manajemn tingkat menengah dan manajemen tingkat bawah untuk melaksanakan strategi yang telah ditetapkan oleh manajemn yang lebih tinggi.
Hasil biasanya diukur pada keadaan yang sama dengan sasaran dan digunakan untuk menentukan  apakah suatu strategi dan taktk terlaksana. Pengukuran hasil erat hubungannya dengan putaran dan umpan balik yang tersedia dari manfaat strategi terpilih.
  1. Operasi Terpusat ( Focused Operations )
Pendekatan strategic untuk mengambil keputusan dalam operasi mempunyai suatu keunggulan yaitu membantu pemusatan kegiatan operasi agar kebijakan-kebijakan dapat dikoordinasikan. Beberapa jenis dimensi terpusat perlu dikembangkan, meliputi hal-hal sebagai berikut :
  • Fokus produk
  • Jenis proses : proyek kelompok, lini atau kontin
  • Teknologi
  • Volume penjualan
  • Make to order ( MTO ) dan make To Stock ( MTS )
  • Produk bary dan produk mapan
Beberapa dimensi di atas dapat dikombinasikan dalam operasi terpusat.
  1. Tingkatan Strategi
Terdapat 3 tingkatan strategi dalam organisasi yaitu:
  1. Strategi Tingkat Perusahaan (Corporate Strategy)
Strategi ini ditetapkan oleh tingkat manajemen tertinggi di dalam organisasi dan mengarah kepada bisnis apa yang akan dilakukan serta bagaimana sumber daya dialokasikan di antara bisnis tersebut. Strategi korporasi secara umum melibatkan tujuan jangka panjang yang berhubungan dengan organisasi secara keseluruhan dan investasi keuangan secara langsung.
  1. Strategi Tingkat Bisnis (Business Strategy)
Strategi ini ditetapkan oleh masing-masing unit bisnis strategi (Strategy Business Unit=SBU). Strategi bisnis biasanya diformulasikan oleh manajer tingkat bisnis melalui negosiasi dengan manajer korporasi dan memusatkan kepada bagaimana cara bersaing dalam dunia bisnis yang ada. Strategi bisnis harus melalui dan diperoleh serta didukung oleh strategi korporasi.
  1. Strategi Tingkat Fungsional (Functional Strategy)
Strategi ini mempunyai lingkup yang lebih sempit lagi dibandingkan strategi korporasi dan strategi bisnis. Dtrategi fungsional berhubungan dengan fungsi bisnis seperti fungsi produksi, fungsi pemasaran, fungsi SDM, fungsi keuangan, fungsi riset dan pengembangan (R&D). Strategi fungsional harus mengarah kepada strategi bisnis dan konsep mereka yang paling utama adalah tergantung kepada hasil jawaban bagaimana cara menerapkannya.

  1. Pilihan Strategi Operasi Global
  1. Strategi Internasional
Startegi internasional yaitu strategi masuk ke pasar global dgn menggunakan ekspor dan lisensi. Strategi ini yg paling tdk menguntungkan krn tanggapan lokal rendah dan pengurangan biaya sedikit. Keuntungan dr segi biaya mungkin sedikit krn menggunakan proses produksi yg berjarak dr pasar yg baru. Strategi ini termudah krn proses ekspor membutuhkan sedikit perubahan pd operasi yg ada dan perjanjian lisensi memberikan sedikit resiko bagi pemegang lisensi.
  1. Strategi Global
Strategi ini memiliki tingkat sentralisasi yg tinggi, dimana kantor pusat mengkoordinasikan organisasi utk mencari standar dan pembelajaran diantara pabrik sehingga menghasilkan skala ekonomis. Strategi ini cocok utk perusahaan yg fokus pd pengurangan biaya, tdk disarankan saat permintaan respon lokal tinggi. Contoh caterpillar menemukan strategi ini unggul krn brg jadi mereka serupa di seluruh dunia.
  1. Strategi Transnasional
Strategi ini memanfaatkan skala ekonomi dan pengetahuan, jg penekanan akan respon, dgn mengetahui bahwa kemampuan dasar tdk hanya ada di negara “asal” tetapi bisa dimana saja. Perusahaan jenis ini mampu melaksanakan ke 3 strategi operasi (pembedaan, biaya rendah, respon yg cepat). Aktivitas tdk terpusat di perush. induk sehingga setiap cabang dpt melaksanakan tugasnya sendiri. Walaupun sumberdaya dan aktivitas tersebar, tetapi terfokus sehingga efisien dan fleksibel dlm jaringan yg saling terkait.

  1. Manfaat Manajemen Strategi
Dengan menggunakan manajemen strategik sebagai suatu kerangka kerja (frame work) untuk menyelesaikan setiap masalah strategis di dalam organisasi terutama berkaitan dengan persaingan, maka peran manajer diajak untuk berpikir lebih kreatif atau berpikir secara strategik.Pemecahan masalah dengan menghasilkan dan Mempertimbangkan lebih banyak alternatif yang dibangun dari suatu analisa yang lebih teliti akan lebih menjanjikan suatu hasil yang menguntungkan.
Ada bebarapa manfaat yang diperoleh organisasi jika mereka menerapkan manajemen strategik, yaitu:
  1. Memberikan arah jangka panjang yang akan dituju.
  2. Membantu organisasi beradaptasi pada perubahan-perubahan yang terjadi.
  3. Membuat suatu organisasi menjadi lebih efektif
  4. Mengidentifikasikan keunggulan komparatif suatu organisasi dalam lingkungan yang semakin beresiko.
  5. Aktifitas pembuatan strategi akan mempertinggi kemampuan perusahaan untuk mencegah munculnya masalah di masa datang.
  6. Keterlibatan anggota organisasi dalam pembuatan strategi akan lebih memotivasi mereka pada tahap pelaksanaannya.
  7. Aktifitas yang tumpang tindih akan dikurangi
  8. Keengganan untuk berubah dari karyawan lama dapat dikurangi.



BAB IIIPENUTUP




  1. Kesimpulan
     Dalam merumuskan suatu strategi operasi dan persoalan strategi bisnis suatu analisis harus dibuat dengan lingkungan eksternal dan internal. Lingkungan eksternal biasanya meliputi persaingan, pelanggan, ekonomi, teknologi dan kondisi sosial. Lingkungan eksternal selain dapat membentuk strategi bisnis dan strategi perusahaan juga dapat membentuk strategi operasi. Beberapa contoh pengaruh eksternal dimasa lalu yang telah  memberikan efek yang dramatis pada strategi operasi adalah meningkatnya persaingan luar negeri, perubahan harga minyak, inflasi, fluktuasi tingkat mata uang dan perubahan permintaan tenaga kerja.
    Hal yang sama, lingkungan internal dapat mempengaruhi strategi operasi melalui ketersediaan sumberdaya, keberadaan kultur organisasi, keahlian, dan kemampuan tenaga kerja, lokasi dan fasilitas, bentuk sitem pengendalian dan sebagainya. Suatu analisis lingkungan internal biasanya mengarah pada pengidentifikasian kekuatan dan kelemahan operasi yang ada. Strategi operasi mencoba mengatasi kelemahan dan mengembangkan kekuatan yang ada.

  2. Saran
    Sebagai suatu kesatuan dalam sebuah organisasi perlu menerapkan dan mengembangkan kemapuan manajemen internalnya guna mencapai tujuan yang diinginkan dengan mengarahkan segenap potensi dan strategi serta taktik yang tepat untuk diaplikasikan.




DAFTAR PUSTAKA



Ellitan, Lena dan Anatan, Lina.(2008).Manajemen Operasi.Bandung:Refika Aditama




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hutang Luar Negeri Indonesia

Makalah Perkembangan Pemikiran Mengenai Kualitas

Analisis Jabatan